JATIMTIMES - Sebanyak 172 calon Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Malang sedang bersiap untuk merayu warga di desanya agar memilihnya dalam tahapan kampanye. Sesuai Peraturan Bupati (Perbup) 30, masa kampanye dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak gelombang 2 di Kabupaten Malang, berlangsung selama tiga hari. Yakni mulai besok, Senin (8/5/2023) hingga Rabu (10/5/2023) mendatang.
Terkait hal itu, Polres Malang telah memetakan wilayah rawan terjadi chaos atau kekacauan saat penyelenggaraan Pilkades. Hasilnya terdapat tiga zona, yakni zona merah untuk kategori sangat rawan, zona kuning untuk kategori rawan, dan zona hijau untuk kategori yang diperkirakan akan aman saat pesta demokrasi Pilkades serentak gelombang 2 di Kabupaten Malang pada Minggu (14/5/2023) mendatang.
Baca Juga : Pidato Anies di Hadapan Pimpinan Koalisi Perubahan: Sudah Biasa Ditempatkan di Nomor Tiga
"Untuk yang rawan ada lima, lalu untuk yang sangat rawan ada dua. Sisanya sejumlah 41 menjadi kategori tidak rawan, kategori hijau," ucap Wakapolres Malang, Kompol Wisnu Setiyawan Kuncoro.
Anggota Polri dengan pangkat satu melati ini menjabarkan, dua desa yang masuk kategori zona merah atau sangat rawan tersebut, berada di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Yaitu di Desa Majangtengah dan Desa Amadanom.
Sementara itu, untuk lima desa yang masuk kategori zona kuning atau rawan adalah Desa Rembun, Kecamatan Dampit; Desa Sumberejo, Kecamatan Poncokusumo; Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso; Desa Karangsari, Kecamatan Bantur; dan Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji.
"Yang sangat rawan di dua desa di Dampit tersebut kita tambahkan CCTV untuk pelaksanaannya (pengamanan)," terang Wakapolres Malang.
Pihaknya menambahkan, terdapat beberapa indikator yang menyebabkan tujuh wilayah tersebut masuk zona merah dan kuning saat Pilkades serentak gelombang 2 di Kabupaten Malang. Yakni meliputi jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) hingga pertimbangan pelaksanaan Pilkades pada tahun 2017 silam.
"Indikator sangat rawan yang kita lihat pertama dari DPT-nya, maupun istilahnya dari historis juga menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan penentuan sangat rawan," jelasnya.
Selain dua pertimbangan tersebut, hasil koordinasi dengan panitia pelaksana Pilkades juga menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi rawan maupun sangat rawan. Dalam hasil koordinasi tersebut, beberapa desa terutama yang masuk zona merah alias sangat rawan berpotensi terjadi kekacauan saat Pilkades.
Baca Juga : Tak Terkendala Logistik, 172 Calon Kades Berpartisipasi di Pilkades Gelombang 2 Kabupaten Malang
"Memang dari panitia juga menyatakan bahwa situasi dan kondisi pada saat Pilkades pada tahun ini dimungkinkan terjadinya chaos sangat mungkin. Oleh karena itu kita perkuat di unsur pengamanan," tukasnya.
Sekedar informasi, sampai dengan saat ini tahapan Pilkades serentak gelombang 2 di Kabupaten Malang terus berlangsung. Agenda terdekat adalah tahapan kampanye. Yakni pada tanggal 8 hingga 10 Mei 2023.
Setelah masa kampanye berakhir, tahapan selanjutnya adalah hari tenang selama tiga hari. Yaitu mulai tanggal 11 sampai dengan 13 Mei 2023. Sementara itu, untuk pemungutan suara berlangsung pada 14 Mei 2023.
Sebagaimana yang telah diberitakan, ada 172 calon Kades yang dipastikan berpartisipasi dalam Pilkades serentak gelombang 2 di Kabupaten Malang. Ratusan calon Kades tersebut berasal dari 56 desa di 26 kecamatan.
Dari 56 desa pada 26 kecamatan tersebut, delapan desa di tiga kecamatan berada di wilayah hukum Polres Batu. Sedangkan 48 desa di 23 kecamatan lainnya, berada di wilayah hukum Polres Malang.
