JATIMTIMES - Dedikasi yang diberikan oleh Ketua Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) Jambesari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Nanik Widyawati memang tak perlu diragukan lagi.
Beragam inovasi dan prestasi telah berhasil diraih oleh sosok yang akrab di sapa Nanik tersebut. Terbaru, penghargaan juara 3 kategori Kader IMP (PPKBD/Sub PPKBD) teladan tingkat Provinsi Jawa Timur (Jatim) diraih olehnya.
Baca Juga : Dampingi Jokowi ke Lampung, Mobil yang Ditumpangi Erick Thohir Sempat Nyangkut di Lumpur
"Ibu Nanik baru saja memperoleh penghargaan juara 3 dalam penetapan teladan lini lapangan program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) dan percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Jawa Timur (Jatim) tahun 2023," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Malang Aniswaty Aziz.
Selain berhasil dinobatkan sebagai juara 3 di tingkat Provinsi Jatim, Nanik juga memiliki beragam inovasi di bidang KB. Seperti apa profil lengkapnya, simak penjelasan Kepala DPPKB Kabupaten Malang Aniswaty Aziz berikut ini:
Nanik Widyawati dilahirkan di Dusun Sumbersari, Desa Jambesari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang pada 26 Desember 1978. Ayahnya bernama Suwadi dan ibunya bernama Sulikhah.
"Selain aktif dalam kegiatan PPKBD, Ibu Nanik juga merupakan seorang wiraswasta. Yakni agen pakaian muslimah serta perlengkapan ibadah," kata Aniswaty.
Nanik dikaruniai dua orang anak. Putra pertamanya bernama Kenada Dika Rigzi Anggara Putra. Sedangkan anak keduanya merupakan seorang perempuan bernama Anggila Nadya Bunga Kenayu.
"Putri kedua Ibu Nanik lahir pada 23 Maret 2006. Semenjak melahirkan anak keduanya yang bersangkutan langsung mengikuti program KB. Yakni dengan memilih alkon (alat kontrasepsi) MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) yaitu IUD (intrauterine device)," imbuh Aniswaty.
Nanik juga merupakan perserta KB lestari. Sebab, selama hampir 17 tahun yang bersangkutan telah memakai alkon IUD tanpa terputus. "Selain menjadi PPKBD, Ibu Nanik ini juga aktif dalam beberapa kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan," tuturnya.
Beberapa kegiatan keagamaan dan sosial yang acap kali dilakukan oleh Nanik tersebut, dijelaskan Aniswaty, antara lain aktif mengikuti kegiatan pengajian, salawatan hingga pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK). Yakni sebagai ketua Pokja 4 tingkat Desa Jambesari.
"Selain aktif di kegiatan PKK, Ibu Nanik juga menjadi pengurus beberapa kegiatan sosial dan posyandu. Ibu Nanik ini juga menjadi pengurus Persit karena
suaminya bertugas sebagai Anggota TNI," jelasnya.
Meski aktif dalam berbagai kegiatan, sang suami merasa tidak keberatan. Termasuk mendukung penuh istrinya sebagai Kader PPKBD. "Sang suami sangat mendukung kegiatan Ibu Nanik, bahkan suaminya ikut aktif secara langsung dalam membantu pelayanan kontrasepsi MOW (Metode Operasi Wanita)," tuturnya.
Baca Juga : Wakili Millenial di Kancah Politik, Putra Mantan Bupati Gresik Tekadkan Pecah Telur lewat Dapil Jatim X
Tidak jarang, Nanik beserta suami mengantar calon peserta KB ke rumah sakit untuk mendapat pelayanan MOW secara gratis. "Ibu Nanik juga memiliki beragam inovasi di bidang KB dan penurunan stunting. Satu diantaranya adalah inovasi yang diberi nama Dashat," ungkap Aniswaty.
Dashat sendiri merupakan singkatan dari Dapur Sehat Atasi Stunting. Inovasi gagasan Nanik tersebut ditujukan dalam rangka mempercepat program penurunan stunting di Desa Jambesari. Terutama untuk menanggani keluarga yang kedapatan mengalami gizi buruk.
"Sejak 30 Desember 2022 lalu, kepengurusan dashat telah resmi terbentuk. Sehingga mendapatkan support anggaran dari pemerintah desa (Pemdes) Jambesari. Dalam inovasi tersebut juga menggerakkan masyarakat untuk melakukan budi daya ternak lele di setiap keluarga," terang Aniswaty.
Gagasan lainnya yang dicetuskan oleh Nanik adalah mewajibkan semua sub PPKBD untuk terlebih dahulu memakai alat kontrasepsi MKJP. Sehingga setiap melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pihaknya selalu menekan kepada ibu-ibu muda yang baru melahirkan agar mengikuti program KB
MKJP.
"Dengan ide tersebut, Desa Jambesari bisa disebut sebagai lumbung peserta KB MKJP," ujarnya.
Tidak berhenti di situ, ide brilian lain yang digagas oleh Nanik adalah memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang ingin menjalani MOW. Yakni mulai dari konseling, membantu memenuhi kelengkapan administrasi, menjemput ke rumah calon peserta hingga proses pendaftaran.
"Setelah peserta menjalani MOW, Ibu Nanik dan pengurus PPKBD kemudian menjemputnya dan mengantar pulang hingga di depan pintu rumah setiap peserta. Setelahnya, proses monitoring pelayanan MOW akan terus berlanjut hingga peserta yang bersangkutan sembuh dan dapat beraktivitas kembali," ujarnya.
Sebagaimana yang telah diberitakan, berkat dedikasi dan inovasi yang telah diberikan. Pada 28 April 2023 lalu, Nanik mendulang prestasi dalam penetapan teladan lini lapangan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2023. Yaitu didapuk sebagai juara 3 terbaik se-Jatim.
