JATIMTIMES - Beredar di media sosial, video seorang remaja perempuan tengah melakukan presentasi yang isinya membahas soal Wali Kota Jambi yang menyengsarakan seorang nenek veteran di Jambi.
Dalam video yang diunggah @unikinfo_id, seorang remaja itu bernama Vadya. Pada awal presentasinya, ia menjelaskan bahwa dirinya akan membahas soal rusaknya rumah nenek Hafsah.
Baca Juga : Viral, Pemilik Motor Ini Ngaku Jadi Korban Pemerasan Bengkel, Motornya Dipereteli
Ia mengatakan, nenek Hafsah tersebut adalah seorang veteran yang tersakiti. Nenek tersebut memiliki rumah yang sudah berdiri sejak 1960 jauh sebelum perusahaan China ada. Lambat laun, akhirnya perusahaan China itu akhirnya berdiri.
Lalu, Vadya mengatakan usai adanya perusahaan China itu, lewatlah banyak kendaraan bertonase besar yang melintas di lorong warga. Vadya lalu memperkenalkan Wali Kota Jambi.
"Inilah Wali Kota Jambi bapak Syarif Farsha. Hai pak, karena kebijakan bapak rumah nenek saya rusak," ucap Vadya.
Selanjutnya, angkutan mobil bertonase besar melintas di lorong warga.
"Lihat, selama puluhan tahun mobil ini melintas apa gak rusak itu rumah? Lawak kau," ucap Vadya lagi.
Pada kesempatan itu, Vadya menyebut jika berdasarkan keterangan Kapolsek dan Kasatlantas Jambi Timur, jalan yang dilalui hanya berkapasitas 5 ton. Tapi karena Wali Kota Jambi, Syarif Farsha yang mengizinkan sampai 20 ton bahkan melebihi dan melanggar Perda nomor 4 tahun 2017 tentang angkutan jalan.
"Mereka bekerja sama antara perusahaan China dengan Pemda Jambi untuk melanggar Perda tersebut," kata Vadya.
Menurutnya, kerja sama itu berdasarkan perjanjian dengan nomor surat 02/PKS/HKU/2019.
Vadya lalu mempertanyakan mengenai perusahaan China tersebut yang beralih fungsi menjadi distributor kayu untuk diekspor.
"Apakah ini tidak melanggar dan apakah ini tidak ada suap? Sekarang jadi pertanyaan perusahaan China ini yang seharusnya menjadi pembangkit listrik tenaga uap kenapa bisa menjadi produksi kayu dan dijual ke luar negeri?" tanya Vadya.
Lebih jauh, akibat dari melintasnya mobil bertonase besar yang melebihi kapasitas jalan, tak hanya membuat hutan gundul dan mengakibatkan rawan banjir dan longsor. Namun juga membuat rumah nenek Hafsah rusak. Berkali-kali nenek Hafsah memperbaiki rumah tersebut dengan uang pribadinya dan tanpa ada bantuan dari perusahaan tersebut.
Kemudian, Vadya menyebut jika DPR, Pemkot dan Wali Kota Jambi hanya pencitraan di media sosial tapi nyatanya semua itu kata Vadya kebohongan.
Vadya lalu kembali bertanya mengenai adanya pelarangan batu bara di kota Jambi itu.
"Kenapa batu bara dilarang masuk dan bahkan didenda, sedangkan mobil besar yang bertonase besar sampai 20 ton masuk ke dalam kota bahkan melintas dijalan lorong warga tidak kalian larang," tanya Vadya.
Vadya lalu berpersepsi jika Pemkot Jambi telah menerima upeti dari Perusahaan China itu sehingga tidak ada pelarangan apapun untuk aktivitasnya.
"Oh mungkin sudah ada upeti yang kalian terima dari perusahaan China itu," ungkap Vadya
Pada kesempatan itu, Vadya juga menyinggung kinerja KPK yang selama ini diam atas adanya peristiwa itu.
"Halo bapak KPK, kinerja kalian apa sih?" tanya Vadya
"Hei pak, memperbaiki rumah berkali-kali itu menggunakan uang, bukan daun. Kalian menjabat hanya menyengsarakan masyarakat. Katanya pejabat bersekolah tinggi, tapi kenapa IQ kalian disini (di bawah)," pungkasnya.
Lantas, video Vadya itu kini viral di media sosial. Dukungan warganet pun terlihat menghias kolom komentar unggahan video Vadya itu.
"Ini kritik dengan baik, ikut pantau ah..," tulis @diosetta.69
"Kawal mba ini jangan sampe ilang," tulis @mutiahi
"Waktunya netizen yang budiman untuk bekerja," tulis @sastromejotebe
"Walikota jambi main aman sampe sekarang, Segarkan biar nyusul sama Pak Dirjen Pajak?," tulis @muhammadfadhil0910.