JATIMTIMES - Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memiliki beragam destinasi wisata. Mulai dari wisata alam, wisata buatan hingga wisata religi semua ada di Provinsi Sumut.
Salah satu destinasi wisata religi yang terkenal di Provinsi Sumut yakni wisata religi Taman Alam Lumbini. Nama Lumbini diambil berasal dari tempat lahir pendiri agama Buddha yakni Sidharta Gautama.
Baca Juga : Bisa Berkemah hingga Memancing, Berikut Rute Menuju Pantai Kesirat
Di dalam kompleks Taman Alam Lumbini ini, kalian akan ditunjukkan sebuah bangunan yang kerap kali disebut sebagai replika Pagoda Shwedagon di Provinsi Sumut.
Pasalnya, bentuk bangunan pagoda emas di wisata religi Taman Alam Lumbini ini menyerupai bangunan Pagoda Shwedagon atau kuil yang digunakan oleh umat Buddha untuk beribadah di Myanmar.
Bangunan pagoda emas ini tampak megah dengan panjang 69 meter dan ketinggian mencapai 46,8 meter dan merupakan pagoda termegah dan tertinggi di Indonesia.
Terlebih lagi, bangunan pagoda emas ini berdiri megah di atas lahan seluas tiga hektare sejak tahun 2010. Lokasinya sekitar 50 kilometer dari pusat Kota Medan atau berkendara selama 1,5 jam.
Terdapat beberapa daya tarik wisata yang ada di Taman Alam Lumbini, salah satunya yang pasti menjadi tujuan utama wisatawan adalah bangunan megah pagoda emas.
Di mana semua wisatawan dari beragam agama pun diperkenankan untuk masuk ke area dalam pagoda emas. Namun, wisatawan harus melepas alas kaki untuk menapaki lantai marmer putih di dalam pagoda emas.
Selain itu, di dalamnya terdapat patung-patung Gajah terbuat dari marmer, deretan lampion berwarna merah, 30 rupang arahat, 2.598 rupang Buddha, serta 108 relik suci.
Lalu juga ada delapan unit pagoda kecil yang berukuran 7x5x5 meter, satu pilar Ashoka berukuran 19 meter dengan diameter 0,8 meter. Selain itu ada juga empat patung kecil Buddha yang terbuat dari batu hijau khas Myanmar.
Hal yang perlu diperhatikan bagi seluruh wisatawan yang berkunjung, para wisatawan dilarang mengambil foto dengan blitz dan tidak boleh membuat kegaduhan di dalam Pagoda Emas Taman Alam Lumbini.
Selanjutnya juga terdapat lonceng. Di mana lonceng yang berada di luar pagoda emas Taman Alam Lumbini ini tampak seperti umumnya lonceng di kuil yang ada di Taiwan atau Cina. Selain itu, di sekitar lonceng itu juga terdapat huruf Cina yakni Avalokitesvara-Kwan Im.
Keluar dari area pagoda emas, wisatawan akan melihat sebuah lanskap indah dengan perpaduan beberapa patung biksu. Kemudian dikombinasikan dengan jembatan gantung yang disebut sebagai Titi Lumbini atau Jembatan Cinta. Lokasi ini seringkali digunakan wisatawan untuk berfoto.
Baca Juga : Mudik ke Banyuwangi? Jangan Lupa Beli Oleh-Oleh Ini
Panjang dari Titi Lumbini sekitar 20 meter dengan ketinggian mencapai 50 meter. Di bawah Titi Lumbini tampak taman-taman dengan kolam kecil yang airnya mengalir di antara bebatuan.
Untuk wisatawan yang berkunjung ke Taman Alam Lumbini diimbau jangan kaget. Pasalnya, tidak ada penetapan harga tiket masuk maupun parkir. Artinya tiket masuk ke Taman Alam Lumbini sukarela, tergantung kerelaan hati masing-masing wisatawan.
Selain itu, untuk operasional dibukanya Taman Alam Lumbini mulai hari Senin sampai Minggu. Untuk hari Senin sampai Jumat buka pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB. Lalu untuk Sabtu dan Minggu buka pukul 10.00 WIB sampai 20.00 WIB.
Hanya saja, jika terdapat ritual keagamaan di area Taman Alam Lumbini atau pagoda emas, maka dilakukan beberapa pembatasan aktivitas wisatawan di dalam area Taman Alam Lumbini.