free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Ghibah, Batalkan Puasa atau Hanya Melenyapkan Pahala Puasa?

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

28 - Mar - 2023, 17:22

Placeholder
Ilustrasi perbuatan ghibah (pixabay)

JATIMTIMES - Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kerap kali dijumpai mereka - mereka yang melakukan ghibah. Ghibah adalah membicarakan keburukan (aib) orang lain. Ghibah merupakan salah satu perbuatan dosa yang dibenci oleh Allah SWT dan harus dihindari oleh umat Islam.

Meski begitu, berkaitan dengan momen Bulan Ramadan ini, lantas apakah ghibah membatalkan puasa seseorang?, atau hanya merusak pahala dari puasa yang dilakukan seseorang?. Yuk simak penjelasannya yang diolah dari NU Online dan detikhikmah bersumber dari buku Salah Kaprah! Shalat, Puasa, Sedekah, dan Doa Penyebab Ibadah Tertolak, Rezeki Seret, dan Hidup Ruwet karya Rizem Azid.

Baca Juga : Merinding, Adzan Berkumandang di Stamford Bridge Kandang Chelsea, Ternyata Ada Buka Puasa Bersama

Dari NU Online, memasukkan sesuatu ke dalam rongga tubuh, memasukkan benda ke dalam dubur atau kubul, muntah dengan sengaja, berhubungan suami-istri di siang hari Ramadan, keluar sperma, haid atau nifas, gila, serta murtad (keluar) dari Islam.

Dalam hal yang membatalkan puasa, ghibah tak termasuk. Karena ghibah tidak termasuk maka orang yang berghibah puasanya tetap sah. Meski begitu, Allah SWT dan Rasulullah SAW menyampaikan pada umatnya agar meninggalkan ghibah. 

Kendati tidak membatalkan puasa, perbuatan ghibah akan menghapus pahala dan ganjaran baik dari ibadah puasa. Dan seorang umat yang melakukan ghibah tak mendapatkan pahala atas puasanya tau hal baik yang ia perbuat. Sesuai dengan hadits riwayat Ibnu Majah, "Banyak sekali orang yang puasa, namun ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar". 

Perbuatan ghibah yang dilakukan di bulan puasa, juga akan justru melipatgandakan dosa. Untuk itu, Rasulullah SAW telah menyampaikan agar menjauhi perbuatan tersebut. 

Hadist riwayat Bukhari, "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan zur (perkataan tercela), mengamalkannya, atau tindakan bodoh, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga".

Sementara, diolah dari detik hikmah, Allah SAW membenci orang-orang yang melakukan ghibah. Perbuatan ini harus dihindari karena hukumnya dapat menghilangkan pahala saat berpuasa. 

Bahkan perbuatan ini merupakan suatu dosa besar yang haram hukumnya. Karena hukumnya adalah haram, perbuatan ini jika dilakukan dalam keadaan berpuasa, dapat membatalkan puasa yang tentunya juga menghilangkan pahala puasa.

Baca Juga : Harapkan Kepatuhan Masyarakat, Pejabat Pemprov Jatim Isi SPT Tahunan di Depan Kakanwil Dirjen Pajak

Hadist riwayat Thabrani, dari Jabir RA, Rasulullah SAW bersabda, "Allah boleh jadi mengampuni seseorang yang telah berzina yang kemudian menyesali perbuatannya dan memohon ampunan-Nya. Namun, Allah SWT tidak akan memaafkan seseorang yang menggunjingkan orang lain, sebelum penderita gunjingan itu memaafkannya."

Allah SWT pun telah menyampaikan agar tidak melakukan ghibah. Hal ini sesuai dalam firman-Nya, "Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain" (QS. Al-Hujurat: 12). 

Begitupun dalam Al-Qur'an surah Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik" (QS. Al-Hujurat [49]: 12).

Imam Al Ghazali juga menjelaskan pada sumber buku yang sama, bahwa secara rohani, puasa seseorang dapat batal jika melakukan perbuatan ghibah, termasuk juga namimah (mencaci dan menyumpah orang lain terkait keburukannya atau menyebarkan kabar bohong tentang keburukan orang lain), sumpah palsu, dan memandang dengan syahwat.

Rasulullah SAW bersabda, "Tahukan kalian apa itu ghibah?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-nya yang lebih mengetahui." Nabi SAW bersabda, "Kamu menyebut saudaramu dengan hal yang tidak disukainya." Ditanyakan, "Bagaimana jika apa yang aku katakan itu ada pada diri saudaraku itu? "Nabi SAW menjawab, "Jika apa yang kamu katakan itu ada pada dirinya, maka sungguh kamu telah menggunjingnya, dan jika tidak ada pada dirinya maka sungguh kamu telah menyebutkan hal yang dusta tentang dirinya." (HR Muslim).


Topik

Agama Ramadan ghibah puasa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni