free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Melihat dari Dekat Salat Tarawih Tercepat di Dunia di Blitar, 23 Rakaat Hanya 10 Menit

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

24 - Mar - 2023, 22:40

Placeholder
Sejumlah warga mengikuti salah tarawih di Ponpes Mambaul Hikam Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar.(Foto : dok/JATIMTIMES)

JATIMTIMES - Bulan Ramadan merupakan bulan paling istimewa jika dibandingkan bulan-bulan lainnya. Betapa tidak, umat Islam bisa mengeruk pahala dan ampunan di bulan suci tersebut. 

Karena itu banyak orang yang berlomba-lomba melakukan ibadah dan amal baik di bulan penuh rahmat tersebut. Salah satu ibadah yang dilakukan pada  bulan Ramadan adalah salat tarawih

Baca Juga : Viral, Seorang Pria Tantang Pengendara Menggunakan Golok di Banten

Ya, umat Islam berbondong-bondong pergi ke masjid pada malam hari untuk melakukan ibadah satu tersebut. Mereka tak mau melewatkan kesempatan karena Ramadan hanya tiba setahun sekali.

Sama seperti di daerah lain, masyarakat di Kabupaten Blitar pun antusias pergi ke masjid saat Ramadan tiba. Namun, jika berkunjung ke Pondok Pesantren Mambaul Hikam di Desa Mantenan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, masyarakat akan dibuat kaget. Pasalnya, salat tarawih di pesantren tersebut dilakukan hanya dalam waktu 10 menit saja. Padahal, tarawih dilakukan sebanyak 23 rakaat sudah ditambah dengan salat witir.

Menurut pengurus pondok, Salat tarawih cepat ini sudah berlangsung lebih dari satu abad. Meski diyakini sebagai salat tarawih tercepat di dunia, tidak ada protes dari ulama dan warga setempat. Justru semua kalangan sangat antusias dan salat tarawih di Ponpes Mambaul Hikam ini yang selalu lebih ramai dari tempat-tempat yang lain.

Pengasuh Ponpes Mambaul Hikam Dliya'udin Azzamzammi mengatakan salat tarawih cepat di pondoknya dimulai sejak kakeknya KH Abdul Ghofur mendirikan pondok pesantren yang dikenal dengan nama Pondok Mantenan.

 “Salat tarawih cepat ini sejak zaman kakek saya, sudah sejak 160 tahun yang lalu, kami hanya melanjutkan tradisi saja, dan sesuai syariat ini tidak melanggar karena gerakan dan bacaannya sama,” kata Kiai yang akrab disapa Gus Diya.

Gus Diya menceritakan sejarah dilakukannya salat tarawih kilat ini. Alasannya adalah agar masyarakat mau menjalankan salat tarawih. Menurutnya, masyarakat di Desa Mantenan zaman dahulu selalu bekerja dari pagi hingga sore.Karena lelah bekerja mereka kemudian meninggalkan salat tarawih di bulan Ramadan.

"Alasannya supaya  masyarakat mau menjalankan sholat tarawih. Zaman dulu kan masyarakat bekerja mulai pagi hingga sore. Kalau terawih terlalu lama akhirnya banyak yang tidak tarawih karena capek. Akhirnya kakek saya KH Abdu Ghofur berinisiatif agar salat tarawih dicepatkan  agar masyarakat tetap mau beribadah menjalankan salat tarawih di bulan ramadan," jelasnya.

Baca Juga : Hari Pertama Puasa Sekelompok Pemuda di Medan Malah Tawuran

Gus Diya menambahkan, salat cepat di pondoknya dilakukan hanya untuk salat tarawih dan witir saja. Untuk salat lima waktu, salatnya seperti pada umumnya pondok-pondok lainnya.

Para jamaah yang ikut salat tarawih juga senang karena sangat efisien waktu. Setiap hari selama Ramadan, jamaah salat tarawih selalu ramai dan mencapai ratusan orang.

Tidak hanya jamaah dari sekitar Ponpes, namun dari desa-desa di sekitar pondok juga memilih ikut melaksanakan tarawih di Masjid Ponpes Mambaul Hikam. 

Bahkan, banyak jamaah dari daerah lain seperti Kediri dan Tulungagung tarawih di tempat ini.

 


Topik

Peristiwa Ramadan tarawih kilat Mambaul Hikam



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya