JATIMTIMES - Terkait instruksi Bupati Malang HM Sanusi mengenai pemasangan bendera hitam kepada desa dengan predikat terjelek saat Lomba Desa Kabupaten Malang 2023. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang Eko Margianto mengaku sedang melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait guna menentukan desa mana yang layak disematkan bendera hitam.
"Sesuai arahan pimpinan (Bupati Malang), nanti kita koordinasikan dengan tim. Kan pada penyelenggaraan Lomba Desa Kabupaten Malang kemarin ada tim-nya. Termasuk tim yang bertugas melakukan penilaian, itukan juga ada tim-nya," kata Eko kepada Jatim Times.
Baca Juga : Bea Cukai Cari Alasan Soal Hadiah Piala dari Jepang Bayar Rp4 Juta, Berdalih Tak Dapat Informasi Utuh
Sekedar informasi, tim yang bertugas melakukan penilaian mulai dari penilaian administrasi, visitasi atau kunjungan lapangan sebelum akhirnya menjalani penilaian uji panel di hadapan juri kehormatan yang diantaranya Bupati Malang tersebut, melibatkan semua elemen. Yakni mulai dari jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), akademisi dari Universitas Brawijaya, hingga tim dari JatimTIMES Network.
"Perintah terkait dengan bendera yang tiga terjelek itu, ya nanti kita diskusikan dengan tim. Akan kami rumuskan bareng-bareng. Termasuk melibatkan OPD terkait," imbuhnya.
Sebagaimana yang telah diberitakan, saat memberikan sambutan dan arahannya ketika menjadi juri panelis dalam Lomba Desa Kabupaten Malang 2023, Senin (20/3/2023), Bupati Malang HM Sanusi menginstruksikan kepada DPMD Kabupaten Malang agar tidak hanya memberikan hadiah kepada yang juara terbaik saja. Melainkan desa yang terjelek juga harus mendapatkan hadiah.
Hadiah yang dimaksud tersebut berupa bendera hitam kepada desa dengan penilaian terjelek saat mengikuti Lomba Desa Kabupaten Malang 2023. Tujuan dari diberikannya bendera hitam tersebut, dimaksudkan untuk memotivasi masyarakat dan Pemerintah Desa (Pemdes) terkait agar terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pemberian bendera hitam tersebut juga pernah dilakukan oleh Sanusi saat mengentaskan pandemi Covid-19. Saat itu, desa yang menangani Covid-19 dengan tidak maksimal telah dipasangkan bendera hitam.
Baca Juga : Mantap! Keuntungan Sewa Mobil untuk Driver Online yang Bisa Kamu Coba Sekarang Juga
Hasilnya, beberapa waktu kemudian, desa yang bersangkutan termotivasi hingga mampu menjadi yang terbaik dalam mengantisipasi Covid-19 beberapa bulan setelah disematkan bendera hitam.
Eko mengimbau kepada desa yang mendapat bendera hitam nantinya agar terus berbenah. Terutama pada sektor tata kelola administrasi, baik di bidang pemerintahan, pembangunan, hingga kemasyarakatan.
"Intinya di pemerintahan itu ada tiga, mulai dari pembangunan, kemasyarakatan, dan pemerintahan. Artinya itulah yang perlu dioptimalkan, karena intinya di pemerintahan ada tiga itu," tukasnya.