JATIMTIMES - Nofi Faryanto atau kerap disapa Gus Arya yang mengaku sebagai bagian dari Cyber NKRI Anti Hoaks menyentil para pejabat Kemenkeu dan Bea Cukai yang terlibat dalam pencucian uang hingga Rp 300 triliun.
Dalam unggahan Facebook akun Animal Lover tampak Gus Arya terlihat emosi. Sebagai wirausahawan, Dia mengaku setiap membeli barang selalu membayar pajak. Mulai dari galon air hingga seluruh dagangan bajunya juga membayar pajak.
Baca Juga : Bupati Mak Rini Dorong Masyarakat Lokal Ikut Kembangkan Wisata Puncak Sekawan
"Dan alhamdulillah, pak Mahfud pun tampil mulai dari kasusnya Rafael (mantan pejabat Pajak) sekarang blunder, dan orang-orang yang di pajak dan cukai itu tempatnya orang-orang mafia keuangan," katanya.
Menurut Gus Arya, kabar pejabat pajak dan cukai menjadi mafia sejatinya bukan hal baru namun sudah menjadi tradisi. Hanya saja dari dulu tidak ada yang menindak mafia di lembaga keuangan.
"Itu Rafael jika ditelusuri hartanya bisa sampai triliunan. Nah itu masih baru seorang Rafael saja, ini kongkalikongnya (jaringan) banyak sekali, tidak hanya Rafael," katanya.
Dia juga mencontohkan bagaimana penyelewengan pajak rentan dilakukan. Misalnya, seorang pemilik perusahaan harus membayar pajak sangat besar kepada negara. Lalu kata Gus Arya, misalnya bayar pajak harusnya 60 miliar, cukup bayar 2 miliar kepada pejabat pajaknya, clear beres. "Termasuk yang di cukai, banyak cukai ilegal banyak dimainkan oleh mereka (pejabat cukai)," katanya.
Lebih lanjut Gus Arya menyebut, KPK dan pihak berwajib wajib mengusut aliran dana pencucian uang yang disebutkan oleh Mahfud MD. "Termasuk bu Menteri, bravo, semangat bu, ini kesempatan untuk menghantam pencucian uang di lembaga keuangan. Itu harus dihabisi itu mafia, karena menyangkut uang rakyat," pungkas Gus Arya.
Sebelumnya, permasalahan yang menimpa Kemenkeu itu diawali dari kasus pelaku penganiayaan, Mario Dandy Satriyo, anak mantan Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kanwil Jakarta Selaran II bernama Rafael Alun Trisambodo.
Baca Juga : Wahono Saputro akan Diperiksa KPK Besok Terkait Keterlibatannya pada Kasus Rafael Alun
Mario Dandy kerap pamer kekayaan di media sosial, termasuk pamer Rubicon hingga motor gede Harley Davidson. Sehingga netizen pun ramai-ramai menelusuri kekayaan Rafael Alun. Hasilnya, kedua kendaraan mewah itu tak dilaporkan pada LHKPN 2021.
Akhinya, Rafael pun diperiksa oleh KPK hingga ditemukan dugaan pencucian uang. Bahkan Rafael juga dicopot dari jabatannya dan dipecat sebagai PNS Kemenkeu.
Usai Rafael, Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto dan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono turut menjadi sorotan lantaran kerap pamer kekayaan di media sosial. Bahkan Eko Darmanto telah dicopot dari jabatannya. Dan kini, Andhi Pramono tengah memenuhi pemanggilan KPK untuk dimintai keterangan kekayaan.
Selain itu, Menko Polhukam, Mahfud MD pada Rabu (8/3/2023) juga menyebut adanya pergerakan Rp 300 triliun yang menyeret sekitar 460 pegawai Kemenkeu. Terutama di lingkungan Ditjen Pajak dan Bea Cukai.