JATIMTIMES - Lima hari setelah dilakukan pencarian, santri yang hanyut saat mandi di Sungai Brantas, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang akhirnya ditemukan, Sabtu (11/3/2023) dini hari. Agung Pribadi Romadhon ditemukan oleh personel gabungan dalam kondisi meninggal dunia.
Pernyataan itu disampaikan Koordinator Lapangan Basarnas, Ainul Makhdin saat dikonfirmasi Jatim Times, Sabtu (11/3/2023). "Tadi (Sabtu, 11/3/2023) dini hari sekitar pukul 01.05 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia," ucapnya.
Baca Juga : Menolak Tua! Inilah Julukan untuk Komunitas Adventurers And Mountain Climbers Kota Malang yang Masih Aktif
Lebih lanjut, diterangkan Ainul, santri berusia 15 tahun itu ditemukan pada koordinat 08°10'53.9“S 112°33'10.2“E atau sekitar 7,5 km dari lokasi kejadian, dalam kondisi mengambang di perairan sungai.
"Sesaat setelah ditemukan, jenasah korban di bawa ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kepanjen," imbuh Ainul.
Dengan ditemukannya korban, lanjut Ainul, menandakan personel gabungan yang terlibat dalam proses pencarian telah dihentikan. "Seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian telah kembali ke kesatuan masing-masing. Saya selaku koordinator lapangan tentunya mengucapkan terimakasih banyak atas kerjasamanya," tukasnya.
Sebagaimana yang telah diberitakan, korban yang dikabarkan hanyut saat mandi di Sungai Brantas tersebut, diketahui bernama Agung Pribadi Romadhon. Remaja 15 tahun itu merupakan warga Kecamatan Kepanjen yang menimba ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Kronologi kejadian memilukan yang dialami korban bermula pada Selasa (7/3/2023). Saat itu korban bersama santri lainnya menghadiri agenda di Ponpes PPAI Ketapang, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Sore harinya, yakni sekitar pukul 16.30 WIB korban bersama beberapa temannya pergi untuk mandi ke Sungai Brantas. Diketahui saat itu korban pergi untuk mandi ke Sungai Brantas bersama empat orang temannya.
Dari situlah petaka di mulai. Korban dan beberapa temannya yang tidak mengetahui adanya larangan akhirnya nekat mandi di Sungai Brantas.
Baca Juga : Tekan Angka Kekerasan, Ratusan Sekolah di Kota Kediri Terapkan Sekolah Ramah Anak
Berdasarkan penuturan sejumlah saksi yang merupakan teman korban, ketika sedang mandi di Sungai Brantas Agung sempat berenang menyebrang sungai ke arah timur. Namun ketika hendak kembali, korban tidak kuat dan salah seorang temannya berusaha menolong.
Sayangnya, upaya yang dilakukan oleh teman korban tersebut sia-sia. Pasalnya, temannya itu tidak kuat menarik korban dan bahkan hampir ikut tenggelam. Sehingga tubuh korban yang sempat dipegang oleh temannya tersebut akhirnya dilepaskan.
Kejadian itupun dilaporkan kepada pihak Ponpes PPAI Ketapang, sebelum akhirnya dilanjutkan kepada pihak kepolisian. Mendapat laporan adanya santri hilang saat mandi di Sungai Brantas, personel gabungan langsung melakukan pencarian.
Beberapa personel gabungan yang dilibatkan dalam proses pencarian tersebut diantaranya meliputi Tim SAR, Polri, TNI, BPBD dan PMI Kabupaten Malang, Muspika Kepanjen, perangkat desa, Tagana, Awangga, serta beberapa relawan lainnya dan masyarakat setempat juga turut dilibatkan dalam pencarian.
Personel gabungan yang dilibatkan dalam pencarian juga sempat menggunakan perahu karet dan water rescue, untuk melakukan penyisiran. Hingga akhirnya, lima hari setelah melakukan penyisiran di darat maupun perairan, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (11/3/2023).