Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

BLC Incubator Gelar Inkubasi Koperasi di Nusantara, Tekankan Digitalisasi

Penulis : Anang Basso - Editor : Yunan Helmy

09 - Mar - 2023, 20:54

Placeholder
Saat Kadinkop Tulungagung buka acara BLC. (Foto : Istimewa / Tulungagung Times)

JATIMTIMES - Dongkrak digitalisasi pada koperasi, Business Learning Center (BLC) Incubator menyelenggarakan Program Penyelenggaraan Inkubasi Koperasi 2023. Dalam pelaksanaan program ini, BLCjuga berkolaborasi dengan Lembaga Inkubator LPDB-KUMKM.

Program ini juga dibuka langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tulungagung Slamet Sunarto serta turut dihadiri para mentor, Pendamping Koperasi, PLUT-KUMKM, Lembaga Keuangan Bank (LKB), lembaga keuangan bukan bank (LKBB), pengurus koperasi, lengurus asosiasi, CEO, gounder, owner Start-Up, dan pengelola di lingkungan BLC Incubator.

Baca Juga : Dirjampelkes BPJS Kesehatan Tekankan Kolaborasi untuk Tingkatkan Layanan Kesehatan

Tujuan dari pelaksanaan program ini untuk memfasilitasi pendampingan pengajuan pinjaman/pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM dan atau mendapatkan komitmen pendanaan berupa investasi, pinjaman dan/atau kerja sama (offtaker/buyer).

Dwi Winarto, pengelola perencanaan dan program Divisi Perencanaan LPDB-KUMK, menuturkan bahwa  LPDB-KUMKM merupakan satuan kerja yang berada di bawah Kementerian Koperasi dan UKM. Tugas utamanya untuk menyalurkan pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi.

Tak main-main, dana yang telah disalurkan sampai pada tahun 2023 ini kepada koperasi dan UMKM baik secara langsung maupun melalui lembaga perantara dengan tingkat suku bunga murah sebanyak Rp. 15,8 triliun.  

Tantangan di era revolusi industri 4.0 dalam pengembangan koperasi seperti lemahnya sumber daya manusia, tata kelola koperasi yang belum menerapkan good vooperative eovernance, serta ekosistem bisnis yang belum efektif. 

Tak hanya itu. Koperasi di Indonesia juga masih ada yang belum mengimplementasikan digitalisasi. Padahal digitalisasi merupakan hal yang sangat penting untuk mempermudah business process koperasi.

Dwi Winarto juga menyarankan agar pengurus koperasi di Indonesia segera beradaptasi dengan digitalisasi. Hal ini disebabkan karena banyaknya kompetitor seperti perusahaan gintech di Indonesia yang sudah dikenal masyarakat saat ini.

Dalam prosesnya, fintech sendiri hanya memerlukan waktu kurang lebih 30 menit saja untuk disetujui dan cair. Sedangkan koperasi proses pengajuan pembiayaan masih membutuhkan waktu yang relatif cukup lama.

"Melihat kondisi itu, koperasi harus segera melakukan transformasi digitalisasi koperasi," ungkap Dwi Winarto di Tulungagung, Selasa (07/03/2023). 

Baca Juga : Pamit Tanam Padi, Kakek di Tulungagung Ditemukan Meninggal di Sawah

Ia juga menambahkan, sepanjang tahun 2020 sampai tahun 2023, LPDB-KUMKM melalui program lembaga inkubator telah menggelar kegiatan inkubasi dengan bekerja sama pada 19 lembaga inkubator yang tersebar pada 9 provinsi.

Dalam kurun waktu tersebut, realisasi pencapaian pendanaan dalam bentuk investasi, pinjaman, dan/atau kerja sama (offtaker/buyer) sebesar Rp. 23 Miliar pada 74 tenant. Ini terdiri dari Investasi sebesar Rp. 6,1 miliar (9 tenant), pinjaman Rp. 7,7 miliar (6 tenant), dan Kerjasama Rp. 9,2 miliar (59 tenant). 

Tahun ini, LPDB-KUMKM juga kembali melakukan kerja sama dengan 10 lembaga inkubator yang juga akan melaksanakan kegiatan inkubasi selama 6 bulan pada periode Maret sampai September dengan menginkubasi sebanyak 274 tenant. Jumlah itu terdiri dari 105 koperasi dan 169 UMKM dengan target sebanyak 33 koperasi untuk dapat mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM dan 102 UMKM mendapatkan pendanaan yang berupa investasi, pinjaman dan/atau kerja sama (offtaker/buyer).

Irfan Aris Setia Asfi'i, direktur (BLC) Incubator Tulungagung mengungkapkan, saat ini koperasi yang berada di Kabupaten Tulungagung sebanyak 1.438 dan mayoritas merupakan koperasi simpan pinjam.

Dari jumlah tersebut, ada 771 koperasi yang masih aktif dan sisanya relatif stagnan. Maka, dengan dukungan pemerintah, stakeholder dan penggiat koperasi lainnya sangatlah diperlukan.
 
"Business Learning Center (BLC) Incubator mengajak koperasi untuk segera bangkit dan dapat memberikan kesejahteraan kepada anggotanya," tandasnya.

Sebagai informasi, sebaran tenant koperasi yang telah dilakukan inkubasi oleh BLC Incubator tak hanya koperasi yang berada di Tulungagung saja. Melainkan telah tersebar ke 5 provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur.


Topik

Ekonomi Berita Tulungagung Tulungagung



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Yunan Helmy