JATIMTIMES - Ribuan orang membanjiri pesta durian di KenDuren Jombang. Meski mengalami luka lecet akibat berebut durian, warga terlihat seru menyerbu tumpeng durian berjumlah 2.023 tersebut.
Acara KenDuren yang digelar di Lapangan Kecamatan Wonosalam, Jombang dipadati ribuan orang dari Jombang, Mojokerto, Kediri hingga Surabaya. Pada acara puncak pesta durian ini, panitia menyiapkan 1 tumpeng durian besar setinggi 11 meter berisi buah durian sejumlah 2.023.
Baca Juga : Update, Pencarian Korban Kebakaran Depo Plumpang Dilanjut, Ekskavator Dikerahkan
Panitia juga menyiapkan 9 gunungan hasil bumi dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam. Tumpeng hasil bumi itu dihias dengan tema berbeda-beda. Isinya mulai durian, manggis, salak, jeruk, hingga hasil panen palawija dan sayuran.
Keseruan KenDuren terlihat sejak awal 9 gunungan hasil bumi diarak dari Kantor Kecamatan Wonosalam menuju lapangan digelarnya acara sekitar pukul 09.30 WIB. Ribuan orang sepanjang jalan hingga di lokasi acara tak henti-hentinya mengabadikan momen kirab hasil bumi dengan ponsel pintarnya.
Keseruan semakin terlihat setelah pembacaan doa. Ribuan warga langsung menyerbu 9 gunungan hasil bumi. Terlihat sejumlah orang berebut mengambil isi gunungan.
Tak jarang terlihat orang yang menaiki gunungan tersebut agar mendapatkan durian lebih cepat. Hanya dalam hitungan menit, 9 gunungan hasil bumi ludes diserbu ribuan pengunjung.
"Seru, ini tadi rebutan sampai berdarah dan jatuh-jatuh. Kalau bisa tahun depan duriannya lebih banyak lagi," ujar Jefri Ardiyanto (38), pengunjung KenDuren asal Kecamatan Mojowarno saat diwawancarai wartawan, Minggu (05/03/2023).
Selanjutnya, gunungan setinggi 11 meter berisi 2.023 durian juga menjadi rebutan pengunjung. Namun, kali ini pengunjung tidak bisa langsung menjamah gunungan durian tersebut karena terhalang pagar besi.
Terdapat tim dari panitia yang bertugas menurunkan durian, lalu memberikannya ke ribuan pengunjung yang sudah menunggu di luar pagar besi. Meski begitu, upaya warga berebut durian yang dibagi panitia juga terjadi.
Baca Juga : Media Asing Soroti Kebakaran Depo Pertamina di Plumpang
Tak ayal, banyak warga yang mengalami luka lecet atas aksi berebut durian itu. Namun begitu, warga tetap mengaku senang.
"Dapat dua durian dan satu nanas. Lumayan sakit kedua telapak tangan karena rebutan tadi. Tapi seru, asik," kata pengunjung lainnya, Novel Ramzi Putra (21), warga Kecamatan Sumobito, Jombang.
Acara KenDuren ini rutin digelar oleh petani durian Wonosalam dan pemerintah daerah setiap panen raya durian sejak tahun 2012. Namun, dua tahun ini event terbesar di kota santri tersebut absen lantaran pandemi covid-19.
Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan, KenDuren Wonosalam ini sudah menjadi ikon wisata Kabupaten Jombang. Ke depan, ia optimis acara tersebut menjadi ikon untuk Provinsi Jawa Timur.
"Tahun ini sungguh luar biasa. Saya apresiasi untuk para panitia. KenDuren ini kita jadikan ikon Jombang. Dan saya yakin ini bisa jadi ikon Jawa Timur," pungkasnya.(*)