JATIMTIMES - Pasca pandemi, kesempatan studi ke luar negeri juga makin terbuka di tahun 2023. Mulai dari biaya mandiri, penawaran beasiswa dari kampus tujuan, beasiswa dari pemerintah Indonesia, kesempatan double degree/joint degree dari universitas di Indonesia dengan universitas rekanan di luar negeri, student exchange, juga study abroad.
“Sejak akhir tahun 2022, semakin banyak orang tua dan calon mahasiswa datang ke kantor kami dan bertanya seputar persiapan tes IELTS untuk keperluan studi ke luar negeri,” tutur Prof Loekito Adi Soehono, Director dari Loekito Education Group.
Baca Juga : Dewan Tekan Peruntukan BOP Pendidikan, Bunda PAUD Pertanyakan Komitmen Pemdes
“Banyak yang awalnya menganggap bahwa studi ke Australia pasti sangat mahal atau cocok untuk yang mendapatkan beasiswa penuh saja. Namun setelah berdiskusi dengan jajaran konselor kami, mereka akhirnya tahu kalau kampus di Australia sangat beragam; mulai yang masuk Top 50 dunia sampai biaya kuliahnya sangat terjangkau,” imbuh pria yang masih aktif mengajar mata kuliah Statistika di Universitas Brawijaya tersebut.
Prof Loekito menceritakan bahwa kesempatan kerja di Australia terbuka lebar. Karena imigrasi Australia baru saja mengumumkan kebijakan baru dan menambahkan benefit bagi mahasiswa internasional yang merampungkan kuliah di negeri Kangguru tersebut.
“Kalau dulu mahasiswa yang menyelesaikan S1 bisa mendapat visa kerja 2 tahun, sekarang durasinya ditambah hingga bisa menjadi 4 tahun. Untuk level S2 dan S3, durasi visanya bakal lebih panjang. Ini akan dibahas dalam salah satu seminar di pameran Australian Education Fair 2023,” kata Dosen yang merampungkan studi S2 dan S3 nya dari The University of Sydney ini.
“Kami mengundang para orang tua, siswa, mahasiswa, Dosen, dan Guru BK sekolah untuk hadir dipameran yang akan diselenggarakan di 2 kota ini. Untuk Malang akan diselenggarakan di Hotel Santika Premiere tanggal 11 Maret jam 1 siang sampai jam 6 sore, lalu dilanjutkan tanggal 12 Maret di Four Points Hotel di TP 4 Surabaya pada waktu yang sama,” imbuhnya.
Baca Juga : Sekolah Jam 5 Subuh di NTT Menuai Kritikan, Gubernur NTT: Hanya 2 SMA yang Masuk Pagi
Pameran pendidikan di 2 kota tersebut akan dihadiri belasan universitas asal Australia. Pada tahun-tahun sebelumnya, ajang ini kerap diramaikan oleh siswa SMA dan orang tuanya, para mahasiswa tingkat akhir dan fresh graduate yang ingin mendaftar beasiswa pemerintah, dosen di universitas negeri dan swasta yang mempersiapkan studi S3, juga para siswa yang mencari kampus berbiaya terjangkau agar bisa kuliah sambil kerja.
“Jadi di pameran nanti para pengunjung bisa konsul langsung dengan perwakilan resmi universitas rekanan kami di Australia, juga mengikuti sejumlah seminar dengan tema memilih jurusan yang tepat, tips & trik IELTS, migrasi ke Australia, dll. Pengunjung pameran juga mendapat kesempatan untuk mengikuti pre-test gratis dan hadiah voucher e-money, jadi jangan lewatkan pameran kami tanggal 11 & 12 Maret 2023 di Malang dan Surabaya,” tutup Loekito.
