JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu terus melakukan optimalisasi peran bank sampah untuk tuntaskan permasalahan pengelolaan sampah yang ada di Kota Batu.
Kepala DLH Kota Batu Aries Setiawan menyampaikan, optimalisasi bank sampah merupakan upaya yang efektif dan mudah untuk menuntaskan permasalahan pengelolaan sampah.
Baca Juga : Petugas Kebersihan Temukan Granat Aktif di Tempat Sampah, Polisi: Masih Kami Selidiki
"Sangat efektif, karena dipengelolaan bank sampah ini kan dari hulunya. Dari desa, RT, RW, kita mengurangi sampah dari sumbernya, dari rumah tangga," ungkap Aries kepada JatimTIMES.com.
Pria yang dilantik sebagai Kepala DLH Kota Batu sejak 6 Oktober 2020 lalu ini mengatakan, bahwa dengan mengurangi sampah dari sumbernya yakni rumah tangga, hal itu akan berdampak pada pengurangan jumlah sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Kalau itu berkurang dari sumbernya, otomatis sampah yang masuk ke TPA bisa berkurang," kata Aries.
Pihaknya menjelaskan, bahwa target secara nasional untuk pengurangan sampah di tahun 2023 berada di angka 20 persen. Sedangkan hingga saat ini Kota Batu masih berada di angka 12,75 persen dalam hal pengurangan sampah.
"Target pengurangan sampah secara nasional itu di tahun 2023 di angka 20 persen. Kita, Kota Batu masih di angka 12,75 persen untuk pengurangan sampah," ujar Aries.
Oleh karena itu pihaknya menekankan pada optimalisasi peran bank sampah dalam hal mengelola sampah yang berasal dari sampah rumah tangga. Terlebih lagi, menurut data dari DLH Kota Batu, jumlah bank sampah di Kota Batu sudah tersebar secara merata di masing-masimg desa/kelurahan di Kota Batu. Jumlahnya pun tiap tahun terus mengalami penambahan.
"Jumlahnya dari angka 180, sekarang angkanya 215 bank sampah. Ada pertumbuhan terus setiap tahunnya," ujar Aries.
Baca Juga : Lomba Desa Kabupaten Malang 2023, Akademisi Unikama: Momen Tepat Evaluasi Desa
Menurutnya, optimalisasi terhadap peran bank sampah dalam pengelolaan sampah dari hulu ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar sejahtera. Pasalnya, masyarakat yang membawa sampah ke bank sampah akan mendapatkan uang, sementara sampah akan dipilah lagi agar menjadi barang yang bernilai ekonomis.
"Bank Sampah se-Kota Batu perputaran ekonominya per bulan sampai Rp 400 juta," imbuh Aries.
Lebih lanjut, pihaknya berharap dengan adanya keberadaan bank sampah di setiap desa/kelurahan di Kota Batu dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan serta menyejahterahkan masyarakat.
"Harapannya kita dapat menuntaskan permasalahan pengelolaan sampah dan juga ada misi pemberdayaan untuk kesejahteraan masyarakat," pungkas Aries.