JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu membuka peluang bagi hotel dan restoran di Kota Batu yang akan menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaannya untuk pengelolaan taman di Kota Batu.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala DLH Kota Batu Aries Setiawan. Menurutnya, hal itu merupakan arahan dari Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai. Dalam mewujudkan CSR hotel dan restoran untuk pengelolaan taman di Kota Batu, pihaknya segera melakukan kerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu.
Baca Juga : Menkeu Sri Mulyani Buka Suara Soal 13 Ribu Pegawai Tak Lapor Harta Kekayaan
"Sesuai dengan arahan Wali Kota ini kerja sama dengan PHRI. Taman-taman di Kota Batu itu biar ada CSR dari PHRI, utamanya dari hotel dan restoran," ungkap Aries kepada JatimTIMES.com.
Menurutnya, komunikasi dengan pihak PHRI Kota Batu dalam mengkoordinasi agar CSR hotel dan restoran untuk pengelolaan taman di Kota Batu terjalin dengan baik.
"Kita sudah komunikasi dengan Pak Sujud Ketua PHRI, dan beliau sangat antusias untuk membantu pemerintah daerah dan mempercantik kota," tutur Aries.
Pihaknya pun menyebut, di Kota Batu terdapat puluhan taman yang siap untuk dikelola oleh CSR hotel dan restoran yang tergabung dalam PHRI Kota Batu.
"Ada 20 taman dan untuk vertical garden ada 45 taman, nanti PHRI tinggal memilih, taman mana saja yang mau dikelola," ujar Aries.
Pria yang menjabat sebagai Kepala DLH Kota Batu sejak 6 Oktober 2020 lalu menuturkan, bahwa untuk titik awal taman yang akan dikelola melalui CSR hotel dan restoran di Kota Batu yakni Taman Bondas.
"Untuk titik awal di Taman Bondas iti untuk yang di CSR kan. Itu nanti akan dikelola oleh PHRI," kata Aries.
Baca Juga : Pj Wali Kota Batu Mengaku Senang Balai Kota Among Tani Digunakan untuk Peringatan Satu Abad NU
Lebih lanjut, saat ini pihaknya masih melakukan inventarisasi kebutuhan agar Taman Bondas di Kota Batu bisa lebih bagus melalui CSR hotel dan restoran. Terlebih lagi, dibukanya peluang CSR hotel dan restoran untuk pengelolaan taman, agar wisatawan tidak terpusat di kawasan Alun-alun Kota Wisata Batu.
"Kita konsep bareng-bareng untuk memecah keramaian alun-alun. Biar nanti wisatawan tidak hanya di alun-alun, tetapi di Taman Bondas," ujar Aries.
Selain itu, menurut Aries, anggaran yang diterima DLH Kota Batu untuk pengelolaan taman-taman di Kota Batu yang berjumlah puluhan taman masih sangat sedikit sekali. Maka dari itu, pihaknya membuka peluang bagi hotel dan restoran agar dapat menyalurkan CSR nya untuk pengelolaan taman-taman di Kota Batu.
"(Anggaran pengelolaan taman) sedikit banget, untuk pengecatan saja Rp 20 juta, untuk semprot dan beli pupuk saja Rp 15 juta, makanya kita butuh keterlibatan pelaku usaha. Secara keseluruhan (anggarannya) kira-kira Rp 200 juta untuk pengelolaan taman," pungkas Aries.
