free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Eks Napiter Ali Fauzi Raih Gelar Doktor, Nangis Saat Beri Sambutan

Penulis : Hendra Saputra - Editor : A Yahya

22 - Feb - 2023, 01:40

Placeholder
Ali Fauzi saat memberikan sambutan (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES  - Mantan narapidana teroris (Napiter), Ali Fauzi resmi menyandang gelar doktor bidang Pendidikan Agama Islam (PAI). Adik dari Amrozi dan Ali Ghufron itu bahkan didapuk memberikan sambutan mewakili wisudawan dan wisudawati pada wisuda ke-107 periode I tahun 2023 program vokasi, sarjana dan pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (21/2/2023).

Ali Fauzi dipanggil pembawa acara untuk memberikan sambutan untuk mewakili wisudawan dan wisudawati. Mulanya, para audiens nampak bertanya-tanya siapa yang akan memberikan sambutan.

Baca Juga : Penjual Bakso di Kota Batu Dirikan Sekolah Alam Sobyor

Dalam sambutanya, Ali Fauzi mengaku bahwa ia sangat bangga karena telah diwisuda. Karena, ia mengaku sempat dibenci oleh masyarakat lantaran menjadi teroris.

“Hari ini adalah hari paling bahagia untuk saya. Saya adalah mantan teroris, mohon maaf sebesar-besarnya. Karena saya pernah melakukan aksi terorisme kemudian dihujat oleh masyarakat,” kata Ali Fauzi sembari sesenggukan menahan tangis di depan wisudawan dan wisudawati.

Pada forum tersebut, Ali Fauzi memohon maaf seakan menyesali perbuatannya. Bahkan karena ia telah lulus hingga doktor, ia berharap agar tidak ada lagi aksi terorisme di Indonesia.

“Di forum ini saya mohon maaf. Mudah-mudahan ke depan tidak ada bom dan aksi teroris lainnya. Kampus UMM merubah sampah Ali Fauzi menjadi barang berharga,” ungkap Ali Fauzi disambut tepuk tangan.

Diberitakan sebelumnya, dalam disertasinya Ali Fauzi mengambil sebuah judul "Edukasi Moderasi Beragama Bagi Para Mantan Narapidana Teroris, (Studi Fenomenologi Mantan Narapidana Teroris pada Yayasan Pendidikan ‘Lingkar Perdamaian’, di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan).

Dilansir dari laman umm.ac.id, Disertasinya berfokus pada subjek eks Napiter, mulai dari proses perekrutan, radikalisasi, hingga aksi penembakan dan pengeboman.

Baca Juga : Kekurangan Ruangan, Wali Murid SDN di Wagir Swadaya Bangun Kelas

Menurutnya, pemahaman Islam mereka (para teroris) pada teks yang tidak sesuai dengan konteks negara Indonesia. Hal inilah yang menurutnya telah menenggelamkan mereka kedalam gerakan radikal fundamental yang berujung pada terorisme.

Lebih lanjut, dilansir dari laman umm.ac.id, bahwa karakter Islam yang rahmatan lil-alamin dan universal itu selalu mengajarkan perdamaian, keramahan dan tanpa adanya paksaan. Lebih dari itu, bahwa ajaran Islam tersebut bebas penafsiran, dengan catatan memenuhi persyaratan dan sesuai dengan kaidah-kaidah fiqhiyah dan untuk maksud kemaslahatan.

Tetapi, dalam prakteknya, penafsiran ajaran Islam yang sangat fundamental dan radikal itu mengundang kontroversi di kalangan umum atau Islam mainstream. "Yang kemudian menjurus terhadap munculnya radikalisme dan bahkan melahirkan terorisme," terangnya dilansir dari umm.ac.id.


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

A Yahya