JATIMTIMES.COM - Momen Valentine atau yang biasa disebut dengan hari kasih sayang di tahun 2023 rasanya tidak terlalu berpihak terhadap para penjual bunga mawar potong di wilayah Kota Batu.
Salah satu penjual bunga mawar potong yang berada di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, yakni Ahmad Azizir mengatakan, bahwa penjualan bunga mawar di momen Valentine tahun 2023 menurun drastis.
Baca Juga : Punya Teman Baru, Pemuda di Kota Malang Kehilangan Mobil
Azizir mengatakan, bahwa penurunan penjualan bunga mawar potong menurun saat Valentine jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu. Penurunan penjualannya hampir 50 persen. Pihaknya mencontohkan untuk penjualan bunga mawar ke Jakarta.
"Saya tahun lalu kirim ke Jakarta itu sampai 4500 tangkai bunga mawar, tapi tahun 2023 ini saya hanya kirim 2500 tangkai bunga mawar, permintaannya turun drastis," ungkap Azizir kepada JatimTIMES.com, Selasa (14/2/2023).
Pihaknya menuturkan, bahwa tempat usahanya yakni Rizka Floris memiliki pelanggan berupa gerai atah toko yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali. Di antaranya, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Jember, Banyuwangi, hingga Bali.
Berdasarkan hasil penjualan bunga mawar potongnya di saat momen Valentine, pesanan bunga mawar dari toko-toko tersebut mulai masuk sejak tanggal 10 sampai 13 Februari. Pasalnya, bunga mawar tersebut digunakan untuk tanggal 14 Februari.
"Meningkatnya itu sejak tanggal 10 sampai 13 Februari. Setelah itu mulai turun lagi pesanannya. Kan momen bunga dibutuhkan tanggal 14, secara otomatis H-1 itu banyaknya pesanan," tutur pemilik gerai Rizka Floris.
Pria yang telah menggeluti usaha bunga mawar potong dan bunga-bunga lainnya sejak tahun 2005 ini menjelaskan penyebab menurunnya permintaan dari para pedagang bunga mawar potong. Yakni harga dari petani bunga mawar yang saat ini juga sudah tinggi.
Baca Juga : Libatkan Masyarakat Awasi Pemilu 2024, Bawaslu Kota Batu Luncurkan Jarimu Awasi Pemilu
"Harga dari petani sudah tinggi, per tangkai harganya Rp 4 sampai 5 ribu dan kita jual ke toko itu Rp 6 ribu. Harga mahal itu bikin minat masyarakat yang beli bunga mawar menurun," jelas Azizir.
Menurut Azizir, kenaikan harga bunga mawar potong dari para petani dikarenakan tingginya biaya operasional dalam perawatan bunga mawar. Mulai dari biaya pestisida, pekerja, hingga pengemasan bunga mawar, semua sedang mengalami kenaikan.
"Harga bunga mawar Rp 4 sampai 5 ribu per tangkai itu baru tahun ini. Biasanya itu harga stabil antara Rp 2 sampai 3 ribu per tangkai dari petani," tandas Azizir.