JATIMTIMES - Metal dan muslim mungkin kerap dikenal saling bertentangan. Banyak yang menduga musik aliran metal disebut doktrin kaum barat untuk melemahkan pemuda islam di dunia.
Namun pemikiran tersebut dibantah oleh band metal yang mewarnai nuansa keislaman dalam bermusik, salah satunya Purgatory.
Baca Juga : Fans Sambo Pakai Kaus 'Pejuang Keadilan' Tiba-tiba Muncul di Sidang Vonis Ferdy Sambo
Grup musik death metal asal Jakarta ini kerap menggemakan shalawat saat manggung. Bukan karena salah tempat, namun Purgatory memang salah satu grup metal di Indonesia yang bernafaskan Islam. Lirik lagunya kerap bernuansa tentang ajaran agama Islam, perang Uhud kematian dan lainnya.
Baru-baru ini viral di media sosial, saat Purgatory membawakan shalawat Asyghil saat manggung. Para personel Purhatory nampak berlutut saat shalawat menggema. Mereka mencoba berkhidmat kepada lelaki pujaan umat Islam sedunia, Nabi Muhammad SAW.
Layaknya band aliran metal lainnya, Purgatory kerap tampil dengan kostum menyeramkan. Lengkap dengan suara growl sebagai ciri khas metal mereka.
Al Muqoddas, drumer Purgatory menjelaskan, kelompok musik ini mengalami banyak perubahan personel sejak berdiri pada 1993. Pria yang akrab disapa Al ini menjelaskan, pada awal berdiri, Purgatory lebih banyak mengusung tema kematian, politik, dan sosial.
Namun, karena banyak mengalami perombakan personel sehingga fokus tema yang diusung pun mengikuti. Mulai 2023, Purgatory mulai fokus pada lagu bertema Islam. Saat itu, mereka berhasil merilis album 7:172.
"Tahun 2003, kita benar-benar ganti, rombak personel parah, karena sejak 1999-2000 vakum. Tahun 2003 keluar lagi mulai mengerucut ke arah kebenaran Islam," ujar Al, dikutip Republika.co, pada Selasa (14/2).
Begitu banyak lagu-lagu yang ditelurkan oleh grup musik ini yang dekat dengan unsur religi. Seperti "MOGSAW" adalah singkatan dari Messenger of God Shal la llahualaihiwasallam. Liriknya berisi seputar puja-pujian kepada Rasulullah SAW.
Bahkan, Purgatory pun mengutip akronim MOG untuk menyebut para fansnya. Mogers juga dimaknai sebagai pencinta Rasulullah SAW.
Baca Juga : Boy Rafli Ungkap Pekembangan Penanganan Kasus Terorisme di RI
Menurut Al, pada 2017, Purgatory lebih banyak mengeluarkan lagu dengan tema keislaman mendetil. Seperti lebih ke moral, akhlak, dan negara Islam.
"Pesan-pesan dalam lagu Purgatory di usahakan untuk selaras dengan Alquran. Bukan kita menyampaikan Alquran, tetapi sesuatu yang mesti diselaraskan dengan Quran," ungkapnya.
Namun, Al tak mau menyebut Purgatory sebagai band musik metal yang mengangkat tema keislaman. Ia lebih suka mengenalkan bahwa personel Purgatory adalah muslim. Mereka dididik oleh orang tua dengan pendidikan Islam. Oleh karena itu, agama Islam yang dianut oleh seluruh personelnya memengaruhi Purgatory.
Al menegaskan, Islam harus mewarnai seluruh kehidupan sehari-hari termasuk dalam bermusik.
"Jadi, bukannya kita memilih Islam untuk dimasukkan ke Purgatory, bukan gitu. Ini proses pendewasaan. Misalnya, awalnya belum banyak unsur Islaminya karena belum mengerti, ke sini-ke sini semakin mengerti agama, akhirnya kebawa ke band," jelasnya.