free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Hasil Uji Lab: Kandungan E.coli Berlebih Ditemukan di Makanan yang Akibatkan Keracunan Massal Mahasiswa UB

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Dede Nana

13 - Feb - 2023, 22:58

Placeholder
Kasatreskrim Polres Malang, IPTU Wahyu Riski Saputro saat ditemui awak media terkait perkembangan penyelidikan peristiwa keracunan massal yang dialami ratusan mahasiswa Fakultas Teknik UB saat mengadakan agenda perkemahan pengabdian kepada masyarakat di Kecamatan Wagir. (Foto : Ashaq Lupito / Jatim Times)

JATIMTIMES - Hasil uji laboratorium sampel makanan dan minuman yang dikirim ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang sudah keluar, Senin (13/2/2023). 

Saat ini, hasil uji laboratorium tersebut telah diserahkan kepada pihak Polres Malang guna kepentingan penyelidikan.

Baca Juga : Hanya di Kota Ini, Uang Rp10 Ribu Bisa Makan Tiga Kali Sehari dengan Menu yang Enak

Sudah diterimanya hasil uji laboratorium dalam peristiwa keracunan massal yang dialami ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) tersebut disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Riski Saputro saat dikonfirmasi Jatim Times, Senin (13/2/2023).

"(Hasil uji laboratorium) baru kami terima," ucap anggota Polri dengan pangkat dua balok ini.

Sementara itu, dalam pernyataannya yang dimuat dalam pemberitaan Jatim Times, Wahyu menyebut beberapa barang bukti telah diamankan petugas guna kepentingan penyelidikan. Diantaranya meliputi makanan dan minuman yang diduga dikonsumsi oleh para mahasiswa.

Sedikitnya ada empat lokasi yang dijadikan sampel untuk dilakukan uji laboratorium. Yakni sampel sisa makanan yang diambil dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) atau di lokasi perkemahan; sampel sisa masakan yang diambil dari tempat pengolahan masakan; sampel sisa minuman yang diambil dari TKP; dan sampel air yang digunakan masak yang diketahui diambil dari lokasi tempat pengolahan makanan.

Sementara itu, sesaat setelah diamankan, beberapa sampel makanan dan minuman tersebut diserahkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, untuk kepentingan uji laboratorium. 

"Di Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Dinkes Kabupaten Malang," kata Wahyu saat menjelaskan tempat uji laboratorium.

Belakangan diketahui, selain di Labkesda Dinkes Kabupaten Malang, uji laboratorium juga dilaksanakan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Sedangkan uji laboratorium yang sudah diketahui hasilnya pada Senin (13/2/2023), merupakan sampel yang dilakukan pengujian di Labkesda Dinkes Kabupaten Malang.

"Berdasarkan hasil laboratorium Dinkes Kabupaten Malang menerangkan bahwa terhadap sampel yang di uji tidak memenuhi syarat," jelas Kasatreskrim Polres Malang.

Pihaknya menerangkan, dikatakan tidak memenuhi syarat tersebut lantaran adanya terlalu banyak kandungan Escherichia coli atau E. coli, yang ditemukan saat dilakukan uji laboratorium. 

"Terdapat kandungan E. coli yang melebihi dari batas ketentuan," terang Wahyu.

Menurutnya, kandungan E. coli yang disebut melebihi dari batas ketentuan tersebut didapat dari sampel makanan dan minuman yang dikirim ke Dinkes Kabupaten Malang.

Baca Juga : Penampakan Pusat Semburan Lumpur Lapindo dari Dekat, Seperti Kawah Gunung Api

"Kandungan E. coli yang melebihi dari batas ketentuan tersebut, ditemukan dari sampel yang di uji pada menu makan siang, makan malam, sisa makan malam, dan sisa nasi," bebernya.

Ditemukannya kandungan E. coli yang melebihi batas ketentuan itulah, yang disinyalir menyebabkan mahasiswa mengalami keracunan. "Masih dalam penyelidikan," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, dugaan awal mengenai makanan penyebab dari keracunan massal tersebut, berawal dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Di mana, insiden keracunan massal diketahui mulai terjadi pada Selasa (7/2/2023) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Sehari sebelum mengalami gejala keracunan, yakni pada Senin (6/2/2023) malam, para mahasiswa diketahui telah menyantap hidangan makan malam. Berdasarkan hasil penyelidikan, tercatat jumlah korban keracunan massal berjumlah 360 orang mahasiswa. Gejala keracunan yang dialami oleh para korban adalah mual, muntah, dan diare alias muntaber.

Kejadian keracunan massal tersebut terjadi di sebuah lahan kosong yang ada di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Lahan kosong itulah yang dijadikan lokasi perkemahan para mahasiswa Fakultas Teknik UB, untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Saat mengalami keracunan massal, ratusan mahasiswa Fakultas Teknik UB tersebut langsung mendapatkan penanganan medis dari pihak terkait. Ketika itu, sebagian diantaranya sempat menjalani perawatan medis di Puskesmas Wagir hingga Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB). Saat ini kondisi para korban keracunan massal dikabarkan telah membaik.

Sementara itu, selain korban keracunan, sedikitnya sudah ada tujuh saksi yang telah dimintai keterangan. Ketujuh saksi tersebut enam diantaranya merupakan juru masak. Sedangkan satu saksi lainnya merupakan Wakil Dekan Fakultas Teknik UB.

Jumlah saksi yang akan diperiksa oleh penyidik dimungkinkan masih akan terus bertambah. Mengingat proses penyelidikan masih terus berlanjut.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Dede Nana