JATIMTIMES - Badan Informasi Geospasial (BIG) menemukan fenomena gunung bawah laut di perairan Pacitan. Tepatnya berada di sekitar 200 kilometer barat daya Kota 1001 Goa itu.
Hingga saat ini, BIG menyebutkan pihaknya masih akan melakukan penelitian lebih lanjut. Menurut BIG, munculnya fenomena itu adalah dampak dari tumbukan lempeng Indo-Australia di Samudera Hindia. Proses terjadinya lempeng itu pun juga membutuhkan waktu yang lama.
Baca Juga : Penampakan Pusat Semburan Lumpur Lapindo dari Dekat, Seperti Kawah Gunung Api
Prof Amin Widodo, Pakar Geologi ITS mengatakan tumbukan lempeng Indo-Australia di Samudra Hindia itu itu menyusup di bawah Eurasia yang ada di Pulau Jawa. Karena mendorong, maka ada bagian yang bisa naik lebih cepat dibandingkan yang lain.
"Dorongan lempeng kecepatannya bisa mencapai 6 cm pertahun. Namun di Pacitan sifat batuannya berbeda, bisa naik lebih cepat daripada tumbukan yang lain," ungkap Amin, dikutip DetikJatim, pada Senin (13/2).
Bukan dampak dari gempa, Amin menjelaskan bahwa tumbukan itu bahkan bisa menjadi penyebab terjadinya gempa.
"Tumbukannya yang menimbulkan gempa. Daerah sepanjang itu kan sering gempa," kata Amin.
Lebih lanjut, Amin menyebut tumbukan tersebut berada di sepanjang Pulau Jawa hingga Lombok. Jika di sebelah utara tumbukan semakin mendalam, namun jika di sebelah selatan semakin menggunung.
Baca Juga : Sepekan Ini Diprediksi Terjadi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Tulungagung Imbau Warga Waspada
Lalu apa berpotensi ancaman lainnya selain gempa? Menurut Amin, dirinya meminta agar masyarakat selalu waspada. Sebab ancaman terjadinya fenomena ini bisa menyebabkan gunung longsor lalu memicu tsunami.
"Bahayanya itu kalau longsor seperti di Cianjur, ada gempa terus (gunung bawah laut) longsor. Nah, longsor gunung bawah laut itu bisa menimbulkan tsunami," jelas Amin.
Meski begitu butuh penelitian lebih lanjut, karena belum diketahui apakah gunung di bawah laut tersebut aktif atau tidak.