JATIMTIMES - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang berkomitmen untuk terus melakukan upaya menekan inflasi di daerah. Salah satunya dengan memastikan harga bahan pokok yang beredar di masyarakat tetap terjangkau dan tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Hal tersebut salah satunya dilakukan dengan menggelar operasi pasar. Sampai saat ini, sudah ada 4 pasar yang menjadi sasaran operasi pasar murah. Yakni Pasar Karangploso, Sumberpucung, Pakisaji, dan Kepanjen.
Baca Juga : Mengambil Keuntungan dari Volatilitas di Pasar Valuta Asing
Sedangkan rencananya masih akan ada 6 pasar lagi yang bakal menjari sasaran operasi murah. Yakni Pasar Lawang pada 13 Februari, Pasar Pujon 15 Februari, Pasar Tumpang 20 Februari, Pasar Bululawang 22 Februari, Pasar Turen 27 Februrari dan Pasar Dampit 1 Maret 2023 mendatang.
"Untuk tiga pasar yang awal kita datangkan minyak goreng dengan menggandeng distributor. Dengan kapasitas mencapai 15 ton setiap operasi pasar. Lalu untuk di Pasar Kepanjen, kita juga menggandeng Bulog," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar dan PKL Disperindag Kabupaten Malang Laili Aliyah.
Sejauh ini, dari operasi pasar yang sudah digelar, melalui distributor dan Badan Urusan Logistik (Bulog), Disperindag berusaha menyajikan bahan pokok minyak goreng (migor) dan beras. Kedua bahan pokok tersebut, dalam beberapa waktu terakhir, harganya diketahui mengalami peningkatan.
Dari catatan Disperindag, saat ini harga beras di pasaran memang terbilang naik. Yakni beras Bengawan dengan harga Rp 11.900 per kilogram (kg), beras Mentari seharga Rp 12.400 per kg dan beras IR 64 seharga Rp 11.100 per kg.
"Kami (Disperindag) setiap hari selalu survei harga di pasar-pasar. Sejauh ini, dari 24 pasar, itu rata-rata harga berasnya Rp 11.100 per kg. Nah di operasi pasar, kami jual Rp 45.000 per kg. Jadi, kalau dihitunhg per Rp 9.000," terang Laili.
Baca Juga : Satu Abad Versi Masehi Tak Dijadwalkan, PBNU: Tak Perlu Lagi Bikin Acara Besar
Sampai sejauh ini pihaknya terus berupaya agar operasi pasar murah tetap berjalan dengan masif. Tujuannya agar masyarakat bisa meperoleh minyak dan beras bisa dengan terjangkau.
"Sampai sejauh ini, berjalan dengan masif sehingga masyarakat bisa memperoleh minyak dan beras bisa dengan terjangkau. Setidaknya bisa menyikapi kabar harga beras dan minyak yang naik karena langka. Utamanya dalam mengendalikan inflasi," jelas Laili.