JATIMTIMES - Sepekan usai menembak jatuh balon mata-mata China, jet tempur F-22 Amerika Serikat (AS) kembali menembak jatuh objek terbang tak teridentifikasi atau unidentified flying object (UFO). Penembakan itu dilakukan saat UFO terdeteksi mengudara di langit Alaska.
Melansir laporan Reuters, pada Sabtu (11/2), juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder mengatakan rudal ditembakkan ke objek terbang pada Jumat (10/2). Objek yang ditembak jatuh itu ukurannya sebesar mobil.
Baca Juga : Militer AS Kembali Tembak Jatuh Benda Asing yang Diduga Mata-mata
Terpisah juru bicara Gedung Putih John Kirby mengaku tak mengetahui siapa pemilik objek terbang tersebut. Dia juga menyebut tidak mengetahui sejak kapan objek tersebut mulai terbang di wilayah itu.
Penembakan terhadap objek tak teridentifikasi itu diperintahkan oleh Presiden Joe Biden. Hanya saja Pentagon dan Gedung Putih tak menjelaskan secara detil terkait objek terbang tersebut.
Penjelasannya yang disebutkan hanya objek terbang itu berukuran lebih kecil dari balon mata-mata China. Para pilot dan pejabat intelijen yang mengidentifikasi pun mengaku kesulitan mengidentifikasi objek itu.
Sebelumnya diberitakan, pesawat tempur militer Amerika Serikat (AS) telah menembak balon mata-mata China di atas Samudra Atlantik pada Sabtu (4/2).
Baca Juga : Fakta Teknologi AS yang Dituding sebagai Biang Kerok Gempa Turki
Penembakan itu dilakukan setelah hampir sepekan, balon mata-mata China itu berada di wilayah AS. Bahkan balon itu juga disebut-sebut sebagai pemicu semakin buruknya hubungan antara AS dan China.
Sementara, Pemerintah China juga telah mengonfirmasi kebenaran kepemilikan balon tersebut. Pihaknya mengklaim balon tersebut nyasar ke wilayah AS. Selain itu, pihaknya juga memastikan bahwa balon tersebut tidak sengaja berada di wilayah udara AS. Pasalnya disebutkan balon tersebut digunakan untuk tujuan penelitian, terutama meteorologi.