JATIMTIMES - Upaya Pemerintah Kota Mojokerto untuk menguatkan koperasi sebagai tonggak perekonomian tidak hanya menyasar kepada UMKM, tetapi juga kepada para generasi muda di Kota Mojokerto. Hal tersebut dilakukan dengan memberikan diklat perkoperasian bagi perwakilan siswa SLTA di Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam pengarahannya menyampaikan bahwa koperasi merupakan soko guru atau penyangga perekonomian di Indonesia.
Baca Juga : Musrenbang RKPD 2024 Kecamatan Kota, Wali Kota Kediri Paparkan Capaian 10 Program Prioritas
“Ilmu perkoperasian kami sampaikan kepada kalian yang masih remaja karena kami ingin hal ini menjadi bekal, tidak hanya sekedar memberi bekal untuk menjadi wirausaha. Tetapi bagaimana berkoperasi dalam rangka ikut menjadi penguat ekonomi Indonesia,” tutur Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto saat menutup diklat perkoperasian di Aula Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) pada Kamis (9/2/2023).
Ia juga menjelaskan bahwa dengan berkoperasi para siswa juga akan mendapatkan ilmu, pengalaman dan bisa berkegiatan di luar pelajaran sekolah sebagaimana jika ikut dalam OSIS.
"Semoga apa yang kalian pelajari bisa menjadi tambahan ilmu untuk memperkaya dan meningkatkan kapasitas diri, karena menuntut ilmu tidak hanya bisa dilakukan di bangku sekolah," pesannya.
Menurut dia pengalaman ini belum tentu bisa didapatkan oleh siswa lainnya. "Karena Bu Ani pasang kuotanya cuma 40 padahal ada ribuan di luar sana yang pengen dapat kesempatan ini," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya menyampaikan bahwa pada diklat yang digelar selama 2 hari tersebut (8-9 Februari 2023) merupakan upaya yang dilakukan oleh Diskopukmperindag Kota Mojokerto untuk melakukan regenerasi koperasi.
Baca Juga : Hari Pers Nasional , Wawali Armuji Sebut Media Pilar Penting Bangun Peradaban
"Kegiatan koperasi yang ada saat ini didominasi oleh generasi yang usianya rata-rata di atas 30 tahun. Sedangkan regenerasi perkoperasian kita akui masih kurang kita lakukan. Oleh karena itu kami akan mulai masif untuk menggerakkan sekolah-sekolah mulai SMA dan SMP untuk belajar mengelola koperasi khususnya koperasi siswa di sekolah masing-masing," terang Ani.
Ia menambahkan bahwa dalam diklat ini para peserta tidak hanya mendapatkan materi tentang perkoperasian.