free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Ojol Perempuan Kota Malang Ungkap Masalah yang Dihadapi, Dinsos-P3AP2KB Beri Pendampingan

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Yunan Helmy

03 - Feb - 2023, 08:12

Placeholder
Suasana kegiatan pendampingan dan pengajian yang digelar oleh Dinsos-P3AP2KB Kota Malang bersama Gerakan Sayang Perempuan Ojek Online (Gaspol) di aula Eks Kantor Dinas Sosial Kota Malang, Kamis (2/2/2023). (Foto: Dok. JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang menggelar pendampingan dan pengajian rutin bersama kelompok Gerakan Sayang Perempuan Ojek Online (Gaspol) Kota Malang.

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Penny Indriani melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinsos-P3AP2KB Ani Rahmawati menyampaikan, kegiatan pendampingan terhadap kelompok ojek online (ojol) perempuan ini dilakukan rutin setiap awal bulan pada hari Kamis. 

Baca Juga : Wanita PMI Banyuwangi Sakit di Singapura, Ayahnya Berharap Segera Dipulangkan 

 

"Karena kesepakatan awal kita dari provinsi itu di hari Kamis, sekalian dengan istighotsah. Baru nanti kita merespons unek-uneknya ojol perempuan selama ini. Banyak dari mereka yang menyampaikan beberapa kendala," ungkap Ani, Kamis (2/2/2023). 

Forum pendampingan tersebut diikuti 91 anggota Gaspol Kota Malang dari total 150-an anggota Gaspol Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. 

Dalam forum pendampingan tersebut, didapatkan beberapa masalah yang dikeluhkan para pengemudi ojol perempuan. Mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan sosial. 

Berkaitan dengan permasalahan di bidang pendidikan, Ani terus melakukan koordinasi dan komunikasi intens dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang. Tujuannya untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dirasakan oleh para pengemudi ojol perempuan.

"Mereka menginginkan bagaimana biar (anak-anaknya) mendapat beasiswa. Kami juga menginginkan keterlibatan stakeholder lain, yang akhirnya, meskipun saat ini belum terealisasi, kami masih mengusulkan ke PLN," ujar Ani. 

Selanjutnya, berkaitan dengan permasalahan di bidang kesehatan,  Dinsos-P3AP2KB juga secara aktif melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Malang maupun Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. 

"Misalnya anak dari ojol perempuan ini masuk rumah sakit, mereka merasa dipersulit. Karena walaupun sudah menjadi peserta BPJS, itu mereka menunggak sehingga mereka tidak diperhatikan dan harus membayar tunggakannya dulu. Akhirnya kami mendatangkan dari BPJS untuk merespons keluhan tersebut," jelas Ani. 

Lalu berkaitan permasalahan kesejahteraan sosial, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang juga secara aktif menggandeng beberapa organisasi. Salah satunya dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Malang. 

Baca Juga : BRI Jember Sudah Selesaikan Masalah Nasabah yang Rekeningnya Diblokir 

 

"Jadi, kami menggandeng IWAPI untuk memberdayakan para ojol perempuan ini dengan memberikan pelatihan keterampilan. Karena mungkin mereka (ojol) juga kepikiran untuk membuka usaha yang lain. Bisa saja mereka membuka warung, depot, butik kecil-kecilan, warung kue," terang Ani. 

Lebih lanjut, dalam hal kenyamanan selama menjalankan pekerjaan sebagai pengemudi ojol perempuan, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang juga menggandeng Polresta Malang Kota untuk memberikan edukasi terkait keselamatan, kenyamanan dan keamanan berkendara. 

"Banyak ojol perempuan di Kota Malang yang masih bekerja hingga larut malam. Bahkan ada yang sampai jam 10-an malam. Kan mereka juga waswas. Akhirnya kami juga melibatkan polresta, yang sudah memberikan penjelasan, kalau misal nanti ada apa-apa, bisa langsung mengontak ke nomor pengaduan. Jadi, apa yang dikeluhkan oleh ojol perempuan ini  kami respons," tandas Ani.

Sementara itu, salah satu pengemudi ojol perempuan Kota Malang, Deni Dwi, mengatakan dirinya sehari-hari bekerja mulai pukul 07.00 WIB hingga 23.00 WIB. Pendapatan yang diperoleh rata-rata kurang dari Rp 100.000.

Sebenarnya dirinya menginginkan membuka usaha lain seperti berjualan frozen food dengan bantuan permodalan dari pemerintah. Namun, dirinya mengaku tidak mengetahui cara untuk mendapatkan bantuan permodalan usaha dari pemerintah. 

"Mau usaha lain. Ya ingin dapat bantuan permodalan dari pemerintah, tapi bukan bank ya. Tapi saya nggak tahu caranya seperti apa. Ingin buka usaha online frozen food," pungkas Dwi. 


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Yunan Helmy