JATIMTIMES - Ada-ada saja kelakuan ibu di zaman now. Setelah viral bayi diberi minum kopi susu kemasan, kali ini kembali ramai badan bayi dikerokin. Bukan tanpa alasan, diduga aksi-aksi aneh yang dilakukan kepada bayi itu untuk mendulang fyp dan viral. Seperti viralnya orang tua mandi lumpur, bayi minum kopi kemasan hingga bayi kerokan pakai koin.
Foto kerokan bayi itu tersebar di media sosial, mulai TikTok, Twitter hingga Instagram. Salah satunya Instagram @memomedsos. Dalam unggahan itu, nampak bayi masih di bawah 6 bulan yang dipangku oleh seorang wanita dengan posisi tengkurap.
Baca Juga : Dishub Kota Malang Miliki Wacana Rubah Sistem Transportasi Umum: Agar Dicintai Masyarakat Lagi
Kemudian terlihat tangan wanita tersebut seperti menggosokkan koin ke punggung sang bayi. Nampak juga punggung bayi memerah. "Anak bayik dikerokin anteng banget kalau yang lain mah udah ngereog #goodboy," tulis keterangan foto dalam unggahan tersebut.
Sontak hal itu mengundang perhatian warganet. Banyak dari mereka yang menyesalkan aksi wanita tersebut. "Ini tiktok kyaknya mesti filter pengguna nya deh, sumber hoax, dan hal yang tidak baik selalu dapetnya dari tiktok, harus di pikirin gimana cara menanggulangi user tiktok," @kizayp***
"Demi uang, akal sehat hilang. Banyak kejadian tak masuk akal di medsos, tapi ingat bukan medsos yang salah melainkan isi pikiran manusia," @embed_al***
"Dulu pas di desa, biasanya klo usia segitu,, kerokinnya pake bawang merah + minyak telon, itupun enggak di teken keras. Entah klo udh modern gini? Soalnya, puskesmas udah menjangkau sampai ke desa2," @arz_tom470***
Sementara itu, melansir laman klikdokter, kerokan lebih dikenal sebagai penghilang masuk angin, saat tubuh merasa tidak nyaman, dan terdapat nyeri otot. Namun dari sisi medis, kerokan masih menjadi hal yang kontroversial.
Baca Juga : Stunting di Surabaya Turun, Kader Surabaya Hebat Dapat Apresiasi
Dalam ilmu kedokteran, kemerahan usai kerokan itu terjadi akibat melebar atau pecahnya pembuluh darah kecil di kulit karena digores oleh kepingan uang logam.
Oleh karenanya, dalam dunia kedokteran tidak ada hubungannya antara kerokan dan proses hilangnya penyakit dari tubuh. Justru, pecahnya banyak pembuluh darah kecil menjadi hal yang merugikan.