JATIMTIMES - Beredar video bernarasi penipuan berkedok tukang foto yang menargetkan jemaah umrah asal Indonesia.
Seperti unggahan akun Instagram @makassar_iinfo. Dalam unggahan itu nampak seorang pria meminta uang bayaran hasil fotonya kepada salah satu jemaah umrah asal Indonesia. Namun nampaknya jemaah umrah asal Indonesia tersebut kebingungan saat diminta membayar.
Baca Juga : Kendati Covid Kraken Belum Ada di Indonesia, Masyarakat Diminta Waspada dengan Tetap Vaksin
"Hati-hati ya buat yang mau umrah, kalau ada yang menawarkan difoto. Bapak ini difoto terus diminta uang 150 riyal (sekitar Rp 600 ribuan), dia ga punya uang," tulis keterangan dalam video itu.
Menurut keterangan unggahan tersebut, sasaran tukang foto itu kebanyakan jemaah umrah dari negara Asean, terutama asal Indonesia.
"Modusnya: mencegat para jemaah. Lalu memaksa memasangkan ikat kepala sorban kepada para jemaah. Setelah itu mereka langsung memfoto tanpa konfirmasi langsung kepada para jemaah. Usai memfoto, mereka langsung meminta uang kepada korban," lanjut keterangan akun tersebut.
Unggahan itu pun menyita perhatian warganet. Ada beberapa warganet yang membagikan tips agar tak terkena penipuan seperti itu.
"Jangan mau dipasangi sorban,kopiah 326 kemudian langsung difoto. Nnti langsung ditagih, apabila sdh kejadian dan ditagih terus laporkan ke petugas. Yang punya kerabat ingin menunaikan ibadah haji, bisa dicari di youtube Alman Mulyana biar tau hal yg hrus dihindari dan tips? ketika di tanah suci termasuk regulasi terbaru terkait membawa air zam zam," @muhammaddzar***.
"Klo saya siy saya sikat, dibedakan 31 ini bukan mslh ibadah, harus dikasih pelajaran, karena ini sudah kejahatan. Sama seperti kamu mau jumatan pake motor, trs ada yang nyuri motor kamu, sikat laahh," @dyster***.
Baca Juga : Koalisi Perubahan Belum Deklarasi, Demokrat Mantap Calonkan Anies BaswedanÂ
Menanggapi hal itu, Konsul Jenderal RI Eko Hartono pun buka suara. Menurut Eko, Dia baru mengetahui ada kedok penipuan yang seperti itu. Meski begitu, Eko menyebut bisa jadi penipuan itu benar adanya.
"Oleh karenanya mohon para jamaah agar berhati-hati," ungkap Eko, melansir Kompas.com pada Jumat (27/1).
Pihak KJRI pun akan segera mengkomunikasikan dengan pihak Arab Saudi untuk merespon masalah ini.