JATIMTIMES - Kabar duka datang dari dunia hiburan tanah air. Aktor sekaligus pendiri Teater Koma, Norbetus Riantiarno atau akrab disapa Nano Riantiarno meninggal dunia pada Jumat (20/1) pagi.
Kabar duka tersebut diunggah melalui Instagram story istrinya yang juga aktris legendaris Ratna Riantiarno.
Baca Juga : Pasang Badan untuk Cak Nun, PKB Jatim Minta Netizen Jangan Terlalu Heboh
"Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga, suami, ayah, kakak, guru kami tercinta, Norbertus (Nano) Riantiarno, di rumah beliau, pada pagi hari, Jumat, 20 Januari 2028, pukul 06.58 WIB," tulis Ratna.
Ratna juga meminta kepada semua yang mengenal suaminya, agar memaafkan kesalahan almarhum Nano.
"Yang berduka: - bu Ratna Riantiarno - Rangga Riantiarno-Almitra Pranawingtyas dan Kifa Kirana Altayra - Rasapta Chandrika dan Ayumi Astriani - Gagah Tridarma Prastya -Keluarga Besar Teater Koma," sambung tulisannya.
Menurut informasi, jenazah Nano akan disemayamkan di rumah duka yakni Sanggar Teater Koma, Jalan Cempaka Raya No. 15, Bintaro, Jakarta Selatan.
Sementara, pemakaman almarhum direncanakan Sabtu, 21 Januari 2023, sebelum tengah hari, di Taman Makam Giri Tama, Tonjong, Bogor.
Belum diketahui, penyebab meninggalnya Nano. Hanya saja beberapa informasi yang beredar, sebelum meninggal dunia, Nano tengah menjalankan perawatan di rumah sakit beberapa hari terakhir.
Beberapa tokoh seniman dan budayawan pun turut menyampaikan duka cita mendalam kepada almarhum Nano melalui Instagram. Salah satunya, penulis Butet Kartaredjasa.
"Sumangga gusti. Selamat jalan sahabat dan guruku Mas Nano Riantiarno," tulis @masbutet.
Seperti diketahui, Nano adalah seorang aktor, penulis, sutradara, wartawan dan tokoh teater Indonesia serta pendiri Teater Koma (1977).
Nano telah aktif di teater sejak 1965 di kota kelahirannya, Cirebon. Usai tamat dari SMA, Nano melanjutkan kuliah di Akademi Teater Nasional, ATNI, Jakarta. Kemudian lada 1971 masuk ke Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, di Jakarta.
Nano bergabung dengan Teguh Karya, salah seorang dramawan terkemuka di Indonesia bahkan juga turut mendirikan Teater Populer pada 1988.
Pada 1 Maret 1977, Nano mendirikan Teater Koma, salah satu kelompok teater paling produktif di Indonesia saat ini. Sampai 2006, kelompok ini telah menggelar sekitar 111 produksi dan televisi.