JATIMTIMES - Kelompok Peternak Sapi Banyuwangi mengirimkan 3 (Tiga) ekor sapi untuk mengikuti Kontes Sapi Nasional Asosiasi Peternak & Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) Bupati Cup Karawang) di Farm Induk APPSI Desa Wanajaya, Kecamatan Teluk Jambe Barat Karawang - Jawa Barat, pada 21 – 22 Januari 2023 mendatang.
Menurut Ketua Kelompok Peternak Sapi Banyuwangi Suhariyanto, dalam even tersebut pihaknya akan mengikuti Kelas P 0, 2 (Dua) ekor sapi yang diberi nama Tomas milik Vicky asal Wongsorejo) dan Bleggoh ( Riyanto dari kecamatan Sempu).
Baca Juga : LSD Belum Masuk Kabupaten Malang, Pasar Hewan Belum Beroperasi Maksimal
Selain itu juga mengikuti kontes Kelas Baby 1 ekor sapi yang diberi nama Damar Wulan milik Vicky asal Wongsorejo.
“Untuk targetnya ya mampu mendapatkan gelar juara, minimal masuk 5 besar soalnya ini kontes sapi nasional,” jelas Hariyanto, di kantor Pemkab Banyuwangi pada Kamis (19/01/2023).
Alumni Fakultas Hukum Universitas Jember itu menuturkan ada beberapa manfaat yang diperoleh Kelompok Peternak Sapi Banyuwangi, di antaranya membantu mempromosikan Banyuwangi di tingkat nasional khususnya di kalangan peternak sapi.
“Selain itu juga dalam rangka menjalin silaturahmi dan komunikasi antar peternak sapi di Indonesia, mengenalkan potensi hewan ternak (sapi) di tingkat nasional dan meningkatkan harga jual sapi apabila tampil sebagai juara,” tambah ayah dua anak tersebut.
Baca Juga : Dituntut 12 Tahun Penjara, LPSK Minta Jaksa Agung Revisi Tuntutan Richard Eliezer
Lebih lanjut dia menambahkan untuk biaya pengiriman yang utama ditanggung oleh Vicky dan Riyanto pemilik sapi, tetapi anggota komunitas sesuai dengan komitmen gotong royong iuran untuk membantu apabila ada anggota Kelompok Peternak Sapi Banyuwangi yang mengikuti kontes sapi di tingkat Jawa Timur (Jatim) maupun di level nasional.
Salah Satu kendala yang dihadapi dalam mengikuti kontes sapi nasional di Karawang saat ini adalah adanya informasi dari teman peternak Jawa Tengah (Jateng) terkait penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak yang di daerah tersebut mulai ada lagi.”Solusinya sapi yang diikutkan dalam kontes sudah divaksin 2 kali dan dicek kesehatannya oleh petugas kesehatan hewan yang berwenang,” pungkas Suhariyanto.
