free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

LSD Belum Masuk Kabupaten Malang, Pasar Hewan Belum Beroperasi Maksimal

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Yunan Helmy

20 - Jan - 2023, 01:44

Placeholder
Pasar hewan. (Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Penyebaran virus lumpy skin disease (LSD) yang menyerang ternak sapi masih menjadi satu hal yang diwaspadai di Kabupaten Malang. Namun, sampai saat ini masih belum ada laporan terkait sapi yang terpapar LSD di Kabupaten Malang. 

Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto mengatakan, hal tersebut juga menjadi salah satu alasan bahwa saat ini pasar hewan di Kabupaten Malang masih belum dibuka secara normal. Pasar hewan hanya satu kali buka dalam sepekan. Hal itu diberlakukan sejak virus sebelumnya, yakni penyakit mulut dan kuku (PMK), melandai. 

Baca Juga : Pemkab Malang Upayakan Jeruk Lokal Bisa Bersaing dengan Jeruk Impor

Selain itu, menurut Didik yang juga menjadi kepala Satgas Penanganan PMK Kabupaten Malang, kewaspadaan terhadap penyebaran LSD perlu dilakukan juga karena penyebaraan virus itu dinilai cukup tinggi di Jawa Tengah. 

"Ini hasil komunikasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Jatim. Sehingga untuk sementara waktu, harus dipertahankan (kondusivitas di Kabupaten Malang). Dalam rangka agar pasar regional kita harus aman lebih dahulu. Agar upaya preventif bisa berjalan maksimal. Dan alhamdulillah pertumbuhannya penanganan PMK luar biasa," jelas Didik.

Didik menegaskan, kendati di Kabupaten Malang masih belum ada ternak yang terserang LSD, pihaknya masih harus tetap melakukan upaya pencegahan dan pengendalian. Apalagi, salah satu sentra ternak di Kabupaten Malang, yakni di Pujon, juga bermitra dengan sentra ternak di Boyolali, Jawa Tengah. 

"Karena Pujon pasarnya bermitra dengan Boyolali. Makanya kalau nanti hasil evaluasi provinsi, sebagai ketua satgas PMK, saya akan segera komunikasi langkah-langkah selanjutnya. Itu masih jadi pertimbangan sebagai tindak lanjut kenapa pasar masih satu minggu sekali bukanya," terang Didik. 

Selain itu,  pencegahan datangnya LSD pada ternak di Kabupaten Malang juga menjadi tanggung jawab bersama. Termasuk tanggung jawab para peternak dan pedagang ternak yang bisa berjualan di pasar hewan. Mereka diminta memahami betul edukasi tentang pencegahannya. 

Baca Juga : Bupati Gresik Minta PMI Penuhi Kebutuhan Darah

Menurut Didik,  Pemkab Malang juga telah banyak terbantu oleh edukasi yang dilakukan oleh koperasi-koperasi yang berkaitan dengab distribusi ternak atau hasil panennya. Misalnya Koperasi Pujon, Ngajum dan Jabung. 

"Peternak dan pedagang hewan ternak ini juga turut berkontribusi. Beruntungnya ada koperasi, sehingga  mendukung kontrolnya. Pujon, Jabung dan Ngajum. Selain itu peran serta perusahaan seperti Indolakto, Nestle dan Greenfield juga besar dalam memberikan edukasi dan menjaga penyebaran virus," jelas Didik.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Yunan Helmy