JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji menanggapi rencana penerapan jalan satu arah di kawasan Kayutangan Heritage.
Sutiaji menyatakan, jika pemberlakuan uji coba jalan satu arah tidak efektif mengurai kemacetan, sistem lalu lintas dikembalikan ke sebelum uji coba.
Baca Juga : Viral, Pelaku Curanmor di Kepanjen Beraksi Tanpa Kunci T
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini mengatakan, Kota Malang saat ini terkenal sebagai daerah termacet nomor empat di Indonesia. Peringkat itu berdasarkan hasil analisis data lalu lintas yang dilakukan INRIX dengan merilis Global Traffic Scorecard 2021.
Menurut Sutiaji, kondisi seperti itu dan setiap tahun jumlah masyarakat di Kota Malang bertambah akan berpotensi meningkatkan peringkat kemacetan Kota Malang. Maka terdapat dua hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemacetan di Kota Malang, yakni terkait infrastruktur jaringan lalu lintas dan manajemen rekayasa lalu lintas.
Untuk mengurai kemacetan di kawasan Kayutangan Heritage, maka Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Kota Malang mengeluarkan hasil manajemen rekayasa lalu lintas dengan skema jalan satu arah. "Kalau kita nggak uji coba, dari mana kita tahu pemerintah ini akan mengurai (kemacetan) itu. Jika nanti tidak efektif, akan kita kembalikan ke skema semula. Namanya kan uji coba," ungkap Sutiaji kepada JatimTIMES.com.
Alumnus UIN Maliki Malang (dulunya IAIN Malang) ini mengatakan, pelaksanaan uji coba jalan satu arah masih belum ditentukan waktu pelaksanaannya. Namun, sebelumnya diwacanakan bahwa pelaksanaan uji coba jalan satu arah akan dilakukan 23 Januari 2023.
Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Target Tahun 2023 Kota Malang dapat Raih KLA Predikat Utama
Terlebih lagi, menurut Sutiaji, kegiatan sosialisasi di tengah masyarakat harus terus dimasifkan dan terkait fasilitasi juga harus dituntaskan terlebih dahulu. Hal ini agar masyarakat dapat memahami kebijakan uji coba jalan satu arah yang telah diputuskan dalam FLLAJ Kota Malang.
"Belum bunder (23 Januari 2023) di sini ya. Ini kan date line dari kita. Ini masih ada himpitan-himpitan tadi, uji coba kita lakukan tiga minggu. Sekarang dibundarkan dulu, baru nanti (diterapkan)," pungkas Sutiaji.
