JATIMTIMES - Pemerintah Jepang menilai Tokyo sudah terlalu padat penduduknya. Untuk itu, Pemerintah Jepang menawarkan uang kepada warganya untuk pergi meninggalkan Tokyo dengan imbalan 1 juta yen (USD 7.700) atau setara Rp 118 juta per anak di setiap keluarga.
Tokyo sendiri merupakan kota terpadat di Jepang dengan sekitar 37 juta penduduk. Selama beberapa dekade, orang-orang di seluruh Jepang telah bermigrasi ke pusat kota untuk mencari peluang kerja.
Baca Juga : Mulai Hari Ini, Pemkab Pamekasan Resmi Terapkan UHC
Terjadi migrasi kaum muda dari pedesaan ke kota-kota padat untuk mencari kerja. Jepang telah lama berjuang dengan tingkat kelahiran yang rendah dan harapan hidup yang panjang. Sementara itu, jumlah kematian melebihi jumlah kelahiran dalam beberapa tahun terakhir.
Parahnya, pola migrasi ini dikombinasikan dengan populasi Jepang yang menua dengan cepat. Di satu sisi, penduduk pedesaan cenderung sepi. Lebih dari separo kota di negara itu, tidak termasuk 23 distrik Tokyo, diperkirakan akan ditetapkan sebagai daerah berpenduduk sedikit menurut sensus nasional.
Di Tokyo, jumlah orang yang pindah ke kota melebihi jumlah mereka yang pergi. Totalnya hingga 80 ribu pendatang datang setiap tahun sebelum pandemi Covid-19.
Kemudian Pemerintah Jepang telah mengizinkan orang tua tunggal atau pasangan dengan anak untuk menerima 1juta yen per anak jika mereka pindah.
Kebijakan ini berlaku mulai April 2023. Insentif berlaku untuk anak berusia di bawah 18 tahun, atau tanggungan 18 tahun ke atas jika masih duduk di bangku SMA.
Sebelumnya program ini pun sudah diperkenalkan oleh pemerintah pada 2019 lalu. Akan tetapi biaya insentif pada 2019, hanya sekitar 300.000 yen (Rp35 juta) per anak.
Baca Juga : Inilah Video Detik-Detik Vario Diseruduk Pajero di Tulungagung yang Viral
Kenaikan angka penawaran yang diberikan pemerintah Jepang kali ini, guna memindahkan penduduk ke daerah, yang memiliki tingkat kelahiran terendah.
Bahkan jika keluarga yang memiliki dua anak, pemerintah Jepang siap memberikan biaya insentif sebesar 3 juta yen (Rp354 juta) untuk meninggalkan ibu kota Jepang tersebut.
Dengan makin padatnya Tokyo, secara konsisten kota ini menjadi salah satu kota termahal di dunia untuk ditinggali dan peringkat kelima secara global pada 2022.