JATIMTIMES - Pasukan Ukraina dengan mudah menggempur pasukan Rusia berkat sinyal dari telepon seluler yang digunakan oleh sejumlah pasukan Rusia di lokasi itu.
Letnan Jenderal Sergei Sevryukov mengakui kesalahan fatal di pihak mereka sehingga Ukraina mudah menggempur markas sementara tentara mereka di wilayah pendudukan Moskow, Makiivka, Donetsk.
Baca Juga : Mahfud Md Sebut Dirinya Juga Akan Berkomentar soal Perppu jika Tak Menjabat Menteri
Ia mengatakan, Ukraina dengan mudahnya melacak keberadaan titik koordinat dengan sinyal telepon seluler. Sebelumnya, Moskow mengakui 63 tentaranya tewas dalam gempuran dari Ukraina.
Angka itu mengalami penurunan dibandingkan dengan klaim yang diberikan Kyiv yang menyatakan sekitar 400 tentara Rusia tewas dalam bombardir tersebut.
Ukraina sendiri disebut-sebut menggunakan roket High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) buatan Amerika Serikat dalam menggempur basis sementara pasukan Rusia di Ukraina.
Roket HIMARS buatan AS yang digunakan Ukraina memang mampu menyasar target secara akurat berdasarkan pelacakan sinyal musuh secara otomatis.
Pengakuan kekalahan besar dari militer Rusia itu kemudian mencuat usai jurnalis perang Rusia menyalahkan para komandan di medan tempur tidak becus.
Inkompetensi para komandan militer Rusia itu dinilai jadi penyebab banyak pasukan dari Moskow yang tewas hingga terluka parah jadi sasaran empuk Ukraina.
Salah satu kesalahan fatal sehingga Ukraina mampu melacak target pasukan Rusia karena sinyal telepon seluler yang digunakan para tentara cadangan tersebut. Hal itu disampaikan oleh Sevryukov pada Rabu (4/1/2023).
Baca Juga : Pertamina Resmi Turunkan Harga Pertamax, Berikut Daftar Terbarunya
"Saat ini komisi tengah bekerja untuk menyelidiki situasi yang telah terjadi," tutur Sevryukov seperti dikutip dari AFP.
"Tapi jelas sekali bahwa penyebab utamanya karena penggunaan telepon seluler aktif oleh para personel dalam jangkauan senjata musuh. Itu jelas bertolak belakang dengan larangan," kata Sevryukov.
Meski demikian, ia menegaskan masih mencari penyebab pasti atas terjadinya peristiwa itu. Ia kemudian mengatakan, bahwa pihak yang bersalah dalam peristiwa itu akan dihukum.
Lebih lanjut Sevryukov mengatakan, roket AS yang digunakan Ukraina berhasil dihancurkan oleh Rusia. Serangan terhadap titik senjata Ukraina itu juga diklaim Sevryukov menewaskan sedikitnya 200 prajurit Ukraina dan tentara bayaran dari luar negeri.