JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang terus mengimbau masyarakat waspada terkait kondisi angin kencang yang melanda Kota Malang beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang Prayitno mengatakan, imbauan tersebut merupakan salah satu antisipasi dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu hingga Februari 2023 mendatang.
Baca Juga : Diguyur Hujan Berhari-hari, Madura Sambut Tahun Baru 2023 dengan Banjir
"Antisipasinya kewaspadaan. Selalu kami sampaikan bahwa sampai Februari nanti, alam tidak bisa diprediksi karena cuaca tidak menentu," ujar Prayitno.
Disinggung mengenai alat pendeteksi kecepatan angin, mantan camat Kedungkandang ini menuturkan bahwa hingga saat ini, BPBD Kota Malang masih belum memiliki alat tersebut.
Prayitno beralasan alat pendeteksi kecepatan angin sudah dimiliki Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda. Lebih lanjut, hingga saat ini BPBD Kota Malang hanya memiliki alat pendeteksi banjir, yakni early warning system (EWS).
Karena itu, BPBD mengimbau masyarakat Kota Malang juga aktif melakukan pengecekan informasi kondisi cuaca yang dibagikan oleh BMKG. Pasalnya, kewenangan serta alat yang dimiliki BPBD Kota Malang terbatas.
"Kami hanya menunggu informasi dari BMKG karena mereka ahli klimatologi. Sementara waktu, kita mengandalkan mereka. Kami hanya bergerak di mitigasinya dengan menyampaikan kewaspadaan," jelas Prayitno.
Selain mengandalkan informasi kondisi cuaca yang dibagikan oleh BMKG untuk memberikan imbauan waspada kepada masyarakat Kota Malang, BPBD juga melakukan koordinasi dengan jajaran kecamatan hingga kelurahan tangguh.
Baca Juga : Awal Tahun 2023, Angin Kencang Tumbangkan Pohon di 10 Titik Kota Batu
BPBD Kota Malang juga memiliki grup whatsApp (WA) yang di dalamnya berisi perwakilan perangkat di masing-masing wilayah untuk memantau perkembangan situasi dan kondisi kebencanaan di wilayah masing-masing.
Selain itu, koordinasi jajaran BPBD dengan jajaran perwakilan perangkat hingga tingkat kelurahan juga didukung dengan adanya handy talkie (HT) dan aplikasi Zello untuk memberikan laporan secara berkala terkait kondisi kebencanaan di wilayah masing-masing.
"Setiap kelurahan memiliki anggota yang mereka bisa laporan melalui grup WA. Setiap hampir lima menit sekali mereka melaporkan perkembangan di setiap wilayah masing-masing," pungkas Prayitno.
