free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Banyuwangi Berupaya Ciptakan Kondisi Nataru yang Aman Nyaman dan Kondusif

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : A Yahya

29 - Dec - 2022, 14:58

Placeholder
H Mujiono, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi (foto; Nurhadi Banyuwangi TIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah kabupaten (Pemkab) bersama Forkopimda Banyuwangi berupaya keras mewujudkan suasana natal dan tahun baru (Nataru) yang aman dan nyaman.

Menurut H Mujiono, Sekda Kabupaten Banyuwangi, pihaknya sudah memetakan titik-titk rawan. Termasuk daerah yang berpotensi untuk digunakan trek-trekan. Menyiapkan pos serta petugas yang memantau perkembangan situasi yang ada di pusat kota, antara lain; di Rogojampi, Jajag, Genteng dan di semua wilayah kecamatan.

Baca Juga : MUI Sumut Haramkan Aktivitas dan Pemberi Sumbangan ke 'Manusia Silver'

“Ada jadwal secara bergantian dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan petugas BPBD, semua instansi dan dinas terkait saling terpadu  dan bekerja sama,” jelas H Muji seusai launching Program Si Bona di kantor BPBD Banyuwangi Rabu (28/12/2022)

Pejabat asal Srono itu menuturkan berdasarkan koordinasi dengan ASDP Ketapang salah satunya antisipasi terhadap keselamatan penyeberangan Ketapang – Gilimanuk. Selanjutnya pihak TNI AL juga sudah mengantisipasi potensi gelombang tinggi upaya safety sudah dilakukan. Misalnya mengatas potensi yang menghambat penyeberangan termasuk menyiapkan kantong-kantong parkir agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

“Dinas PU Cipta Karya juga sudah menyiapkan alat-alat berat untuk mengantisipasi apabila terjadi tanah longsor dan ada pohon yang tumbang yang butuh tindakan cepat. Sehingga masyarakat juga meyakini dan tenang dalam melaksanakan liburan  Nataru di Banyuwangi,” pungkas H Mujiono.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis adanya potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia selama dua hari kedepan (28-30 Desember 2022). Cuaca ekstrem tersebut berpeluang menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, dan tanah longsor.

Berdasarkan prakiraan berbasis dampak Impact-Based Forecast (IBF), daerah yang ditetapkan berstatus SIAGA pada periode tanggal tersebut yaitu sebagian Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan NTT.

"Wilayah tersebut diprakirakan dapat mengalami hujan lebat yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi," ujar Dwikorita di Jakarta, Rabu (28/12).

Dampak yang dapat terjadi, kata Dwikorita, di antaranya adalah volume aliran sungai berpotensi meningkat drastis sehingga dapat mengakibatkan potensi banjir dan banjir bandang.

Selain itu, besar kemungkinan hujan lebat tersebut mengakibatkan potensi tanah longsor, guguran bebatuan, atau erosi tanah, terutama di daerah-daerah dataran tinggi dan lereng-lereng perbukitan dan gunung.

Maka dari itu, lanjut dia, BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai dan wilayah perbukitan untuk lebih waspada dan meningkatkan kesiap-siagaan. Terutama jika hujan lebat terjadi dalam intensitas yang cukup lama.

Baca Juga : Fraksi PKS DPRD Kota Malang Gelar Legislative Corner Terkait Konsep Kayutangan Heritage

"Mohon kepada masyarakat untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. Jika tidak ada keperluan mendesak, maka sebaiknya di rumah saja menunggu cuaca kembali normal," imbuhnya.

Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menerangkan bahwa potensi ekstrem ini dipicu oleh aktifnya sejumlah fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah. Diantaranya, peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.

Selain itu, kata dia, meningkatnya intensitas fenomena 'cold surge' atau seruakan dingin yang disertai dengan potensi arus lintas ekuatorial sehingga aliran massa udara dingin dari Asia memasuki wilayah Indonesia juga dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

Dinamika atmosfer lainnya, lanjut Guswanto, yaitu adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di perairan sekitarnya.

Dan fenomena lainnya yang signifikan, tambah dia, yakni terpantaunya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial, dimana kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur.

"Kepada masyarakat, kami imbau untuk tidak panik tetapi tetap waspada, dan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG. Pangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," pungkasnya. (*)


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurhadi Joyo

Editor

A Yahya