JATIMTIMES - Isu reshuffle kabinet tengah menjadi perbincangan hangat saat ini. Sinyal yang sebelumnya disampaikan Jokowi itu, membuat para menteri dan pejabat RI beramai-ramai memberikan tanggapannya.
Salah satunya, Staf Khusus Menteri Sekretriat Negara Faldo Maldini. Ia juga turut serta menanggapi isu reshuffle kabinet itu. Menurutnya, pihak-pihak yang tak seirama dengan Presiden Joko Widodo akan mendapatkan hukuman dari rakyat.
Baca Juga : Silmy Karim Terpilih Menjadi Dirjen Imigrasi, Ini Profilnya
Lebih lanjut Faldo mengatakan semua anggota kabinet saat ini bekerja optimal, tetapi rakyat akan menghukum siapa saja yang tak sejalan dengan Jokowi.
"Kalau ada yang tidak seirama lagi dengan Presiden, hukuman paling berat itu datang dari rakyat. Tentunya, tidak ada yang berani berhadap-hadapan dengan pemimpin yang dicintai rakyat, kecuali mau ditinggalkan rakyat," kata Faldo melalui keterangan tertulis, Selasa (27/12).
Faldo juga menyampaikan, banyak kemungkinan Jokowi melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju jilid III dalam waktu dekat. Tak hanya itu, ia juga mengatakan Jokowi berhak melakukan reshuffle itu kapan saja.
Faldo juga meyakini, rakyat akan selalu mendukung Jokowi apapun keputusan yang ia ambil. Hal itu karena rakyat sangat percaya terhadap Jokowi.
"Ibarat orang dagang, lagi untung banyak. Jadi, bebas mau ambil pilihan berisiko tinggi atau rendah. Besok mau reshuffle juga tidak ada soal, mau jelang habis juga tidak ada masalah," ucapnya.
Baca Juga : Siswono Yudo Husodo Mundur dari Partai NasDem, Ini Profilnya
Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan sinyal adanya reshuffle kabinet sebelum masa jabatannya berakhir di 2024. Hal itu disampaikan Jokowi saat melakukan pertemuan survei Charta Politika soal mayoritas publik mendukung reshuffle kabinet.
"Mungkin (reshuffle kabinet)," ujar Jokowi di Bendungan Sukamahi, Kabupaten Bogor pada Jumat (23/12).