JATIMTIMES - Sukarni, pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita di Kabupaten Malang diduga mengalami luka. Dugaan itu mencuat setelah anjing pelacak yang dilibatkan dalam proses pengejaran terhadap pelaku, menemukan bercak darah di dalam hutan.
Seperti diberitakan, pelaku yang disinyalir kekasih gelap korban melarikan diri usai melancarkan aksi pembunuhan pada Minggu (18/12/2022) lalu.
Baca Juga : Pensiunan PNS di Malang Jadi Korban Penggelapan, Pelakunya Ditangkap di Sidoarjo
Pernyataan itu disampaikan oleh pawang Unit K-9 Polresta Malang Kota Aiptu Imam Mukson Ridlo, ketika dikonfirmasi Jatim Times.
"Iya, ada bercak darah. Kemarin itukan dari sandalnya pelaku, dari bajunya pelaku dijadikan sebagai titik tolaknya. Ketika di tengah perjalanan ada beberapa rumput bekasnya orang bersandar, terus ada darah," ucapnya.
Tidak menutup kemungkinan, diterangkan Imam, darah yang ditemukan oleh anjing pelacak tersebut merupakan darah pelaku. Sebab jejak serta darah tersebut ditemukan pada radius beberapa ratus meter dari titik penemuan sebelumnya.
"Setelah dari titik tolak itu jalan, beberapa ratus meter ketemu lagi, kemudian beberapa ratus meter ketemu lagi, begitu. Kayaknya sih (pelaku, red) terluka juga," ulasnya.
Lebih lanjut, Imam mengaku tidak berani untuk berspekulasi lebih jauh. Namun yang jelas darah yang ditemukan di dalam hutan tersebut telah diserahkan kepada Tim Inafis Polres Malang, guna ditindaklanjuti.
Nantinya dari hasil identifikasi tersebut baru bisa diketahui apakah darah yang ditemukan merupakan darah pelaku atau korban.
"Itu yang saya kurang tau pasti terkait masalah itu. Kemarin langsung kami serahkan ke Inafis, ada beberapa yang langsung dibilang 'iya ini darah'," tuturnya.
Dijelaskan Imam, darah yang ditemukan di dalam hutan tersebut, tercecer di beberapa daun tumbuhan. Daun itulah yang kemudian di bawa oleh Tim Inafis guna penyelidikan lebih lanjut.
"Darah entah itu milik korban, entah itu milik pelaku, kami tidak tau. Tapi yang jelas daun yang diduga itu darah, kita petik, kita serahkan ke Inafis," jelasnya.
Selain berhasil mengendus jejak pelaku serta menemukan bercak darah di dalam hutan, anjing pelacak juga mengidentifikasi keberadaan pelaku yang diduga sebelum melancarkan aksi pembunuhan. Yakni bekas pelaku berbaring di sebuah teras sekolah yang ada di sekitar lokasi kejadian.
"Kalau yang di sekolahan itu kayaknya ada bekasnya dia (pelaku) tidur di situ, di sekolah sekitar lokasi," ulasnya.
Terkait temuan bekas pelaku berbaring di teras sekolah tersebut sudah dilaporkan ke penyidik Polres Malang.
Baca Juga : Rumah Jaksa KPK di Jogja Dibobol Maling "Istimewa"
"Mengenai kemungkinan sebelum beraksi sempat ke sekolah atau bagaimana, saya ceritanya (kronologi) itu kurang paham. Tapi yang jelas selain di dalam hutan, juga ada jejak di sekolah," terangnya.
Sebagaimana yang telah diberitakan, Polres Malang melibatkan anjing pelacak dalam proses pengejaran terhadap pelaku pembunuhan di Kecamatan Ampelgading, Jumat (23/12/2022). Saat itu Unit K-9 Polresta Malang Kota mengerahkan dua anjing pelacak umum. Yakni anjing pelacak yang bernama Zeera dan Charles.
"Unit K9 sampai di lokasi TKP (Tempat Kejadian Perkara) Ampelgading sekitar jam 12.00 WIB. Pelacakan kira-kira (sejauh) 14 kilometer. Kalau lacak umum memang begitu (pelacakannya jauh)," terang Imam.
Dalam radius pelacakan sejauh kurang lebih 14 kilometer tersebut, tim kepolisian harus melewati berbagai medan yang ekstrem. Tingkat kesulitan semakin bertambah setelah petugas berada di tengah hutan, namun di guyur hujan. Faktor cuaca itulah yang membuat anjing pelacak sempat kesulitan untuk memburu keberadaan pelaku.
"Jadi kemarin yang jelas, kami kalah medan. Bukit, tebing, sampai-sampai petugas harus dlosor-dlosor (merangkak, red). Belum lagi kehujanan, hujan lebat, kemarin begitu," bebernya.
Meski kesulitan melewati medan yang ekstrem, Imam bisa memperkirakan jejak terakhir yang berhasil di lacak oleh satwa, pelaku dimungkinkan mengarah ke arah hutan. Lokasinya ada di ujung pedesaan di penghujung hutan.
"Iya, ke arah sana, menuju ke arah sana. Cuman akhirnya (anjing pelacak) kami naikkan ke mobil. Karena anjingnya, ya orangnya tidak kuat, lokasinya jauh banget. Selain itu juga karena sudah malam, jadi tidak bisa dilanjutkan karena pertimbangan keselamatan," tukasnya.
Sementara itu, bermula dari temuan yang berhasil terendus oleh anjing pelacak. Jatim Times mencoba untuk mengkonfirmasi pihak terkait. Namun hingga berita ini ditulis, Kasatreskrim Polres Malang, IPTU Wahyu Rizki Saputro masih belum memberikan keterangan.
Sekedar informasi, korban pembunuhan bernama Linawati warga Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Ibu 33 tahun itu ditemukan meninggal dalam kondisi yang mengenaskan pada Minggu (18/12/2022) sekitar pukul 07.45 WIB.
Saat kejadian, suami korban sedang bekerja. Warga baru mengetahui jika korban dibunuh setelah anaknya berteriak minta tolong. Sementara terduga pelaku, yakni Sukarni sempat kepergok oleh warga kabur ke arah hutan yang ada di sekitar lokasi kejadian dengan membawa pisau.