free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ini Lokasi Diduga Kemunculan Harimau, Perhutani Kalidawir Imbau Warga Tak Masuk Kawasan Hutan

Penulis : Anang Basso - Editor : Nurlayla Ratri

23 - Dec - 2022, 20:51

Placeholder
Sachurohman, Asper Perhutani Kalidawir saat di lokasi yang tak jauh dari Petak 21 kawasan hutan di Joho Kalidawir / Foto : Istimewa / Tulungagung Times

JATIMTIMES - Kemunculan satwa diduga harimau di wilayah Dusun Bocor, Desa Pakisaji, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung membuat warga takut. Perhutani minta warga tak masuk kawasan hutan dahulu.

Pasalnya, jika satwa diduga harimau ini memang benar-benar ada, keselamatan warga bisa jadi terancam oleh hewan pemakan daging atau karnivora ini.

Baca Juga : Wakil Ketua PN Gresik Dimutasi, Ini Jabatan Barunya

Asper Perhutani Kalidawir, Sachurohman mengatakan kemungkinan harimau yang dilihat warga ini berada di petak 21, wilayah kawasan yang menjadi tanggung jawabnya.

"Kemungkinan di selatan hutan lindung," kata Sachur, Jumat (23/12/2021).

Meski belum bisa dipastikan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan Perhutani mengimbau warga agar tidak masuk ke kawasan hutan.

"Kita imbau agar masyarakat turut waspada, karena harimau ini jenis binatang buas. Kawasan hutan yang menjadi habitatnya kalau terganggu bisa mengakibatkan harimau itu menyerang," ujarnya.

Pihaknya telah koordinasi melalui media WhatsApp terkait informasi ini. Kelak, jika BBKSDA turun lokasi, Perhutani Kalidawir akan mendampingi untuk cek lokasi yang diduga menjadi tempat kemunculan harimau itu.

"Kita telah koordinasi dengan BBKSDA, nanti jika cek lokasi kita akan dampingi dan menunjukkan lokasi yang diduga sebagai tempat warga melihat satwa itu," terangnya.

Seperti diketahui, Suyatun (53), beralamat di dusun Bocor, Desa Pakisaji, Kecamatan Kalidawir, mengaku melihat satwa identik dengan harimau.

Menurut pengakuannya, belum lama ini ia dikejutkan kemunculan hewan yang disebut adalah harimau yang tidak jauh dari lokasi saat dirinya sedang mencari rumput. 

"Saya takut dan merebahkan diri ke tanah, baru berani meninggalkan lokasi setelah harimau itu jauh," kata Suyatun, Kamis (22/12/2022).

Paska melihat harimau ini, Suyatun menceritakan ke warga lain, sehingga berita hangat ini menyebar ke seantero desa.

"Lokasinya di ladang dekat Perhutani," ujarnya.

Saat itu, harimau yang dilihatnya sedang berjalan di semak belukar. Jaraknya hanya sekitar 25 meter dari tempat ia merumput.

"Saat melihat harimau itu, saya pun langsung tiarap di tanah sembari memperhatikan harimau berjalan menuju ke arah selatan," ungkapnya.

Ternyata, kejadian ini bukan hanya dilihat olehnya. Suaminya yang bernama  Danuri (56), sekitar 2 bulan lalu juga mengalami hal yang sama.

"Dua bulan lalu saya juga pernah melihat dua ekor anak harimau, saat itu saya dan istri juga sedang mencari rumput. Melihat anak harimau yang sedang berjalan itu, saya dan istri langsung bergegas pulang," terangnya.

Baca Juga : Polisi Sebut Hukuman Sambo Terlalu Ringan, Ahli Hukum UI Buka Suara

Mendengar cerita ini, beberapa warga merasa was-was dan takut bepergian di lahan perhutani itu. Warga lain, Sutomo (44) mengaku juga pernah mendengar ada harimau yang sering berkeliaran. 

"Jadi takut untuk mencari rumput di hutan, semoga saja harimau ini, cepat di tangkap oleh dinas terkait, sehingga warga setempat tidak takut lagi mencari rumput di hutan," ucapnya.

Mungkinkah masih ada harimau di sisa hutan yang ada di wilayah Kabupaten Tulungagung selatan ini. 

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BB-KSDA) Kediri, menjelaskan informasi terkait adanya harimau di wilayah Kabupaten Tulungagung bukan yang pertama kalinya.

"Tahun 2021 lalu, di Desa Nyawangan kita juga tindak lanjuti karena ada yang mengaku melihat harimau di wilayahnya," kata Kiswanto, fungsional pengendali ekosistem fungsi hutan BB-KSDA Kediri.

Lanjutnya, setelah mendapat informasi ini pihaknya membawa beberapa foto untuk diperlihatkan ke warga jenis mana yang dilihatnya.

"Semua mengatakan doreng, lalu kita pasang kamera trap di lokasi yang diduga pernah ada kemunculan harimau itu," jelasnya.

Kamera trap atau kamera jebakan/perangkap yang dilengkapi dengan sensor gerak atau sensor inframerah, atau menggunakan sinar sebagai pemicu.

Setelah sekitar tiga bulan dipasang, ternyata kamera trap tidak menangkap kehadiran harimau sebagaimana yang dilihat warga Nyawangan, Kecamatan Sendang saat itu.

Tindak lanjut BKSDA mungkin saja akan dilakukan di wilayah Kalidawir, lokasi warga melihat harimau ini.

"Belum bisa dibuktikan, tapi nanti kita lihat. Kita ingin tau lokasinya dimana, pasti akan kita tindaklanjuti," jelasnya saat dikonfirmasi melalui ponselnya.

Untuk menjelaskan secara resmi, Kiswanto meminta agar dapat menghubungi pimpinannya di BKSDA.

"Sebaiknya nanti di konfirmasi langsung ke pimpinan saya," pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Nurlayla Ratri