JATIMTIMES - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang terus mengukir prestasi yang mengharumkan nama kampus berlogokan Ulul Albab itu. Baru-baru ini, Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Humaniora, Siti Rahmatillah berhasil meraih juara pertama Lomba Esai tingkat nasional.
Siti Rahmatillah berhasil meraih juara pertama melalui esainya yang berjudul "Vitalisasi Bahasa Indonesia yang Berkarakter Sebagai Upaya Kemajuan Peradaban Generasi Emas 2045".
Baca Juga : Heboh Pedagang Pasar Sawojajar Peringati Hari Ibu dengan Lomba Menyanyi hingga Fashion Show
Event ini diselenggarakan oleh HMPS Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Mataram dalam kaitan Hari Ulang Tahun Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Mataram pada Selasa, 8 November 2022 lalu. Mengambil tema "Menumbuhkan Cinta dan Semangat Generasi Muda Melalui Bahasa", ajang ini diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh Indonesia.
Siti Rahmatillah menjelaskan, bahwa hal ini menjadi kebanggaan tersendiri. Sebab, ia dapat berkontribusi dalam menyumbangkan ide untuk menjaga dan mencintai bahasa Indonesia.
Lewat ajang ini, Siti mengaku dapat menyalurkan kegelisahan yang ia rasakan terkait dengan problematika bahasa Indonesia di era global. Hal itu ia tuangkan dalam esai karyanya.
"Dalam esai menyinggung peran bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi, alat ekspresi diri, alat adaptasi sosial dengan lingkungan," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskannnya, jika bahasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan juga memiliki peran sebagai bahasa yang mendukung dan berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Baca Juga : Mahasiswa UIN Malang Raih Medali Emas di Ajang Applied Science Project Olympiad 2022
Dalam penulisan esai, kebermanfaatan bagi pembaca juga menjadi pertimbangannya dalam menentukan judul dan tulisan. Untuk itu, melihat kualitas esai yang berbobot, tak heran, artikel karya Siti berhasil meraih poin yang signifikan di antara artikel lainnya dalam perlombaan tersebut.
Pihaknya juga berpesan terhadap para mahasiswa lainnya agar menjadi generasi yang memiliki nasionalisme. Tidak hanya mengunakan bahasa Indonesia, namun juga mencintai bahasa Indonesia dengan terus belajar dan memahaminya dengan baik.
"Mencintai bahasa berarti mencintai bangsa," pungkasnya.