JATIMTIMES - Presiden Indonesia, Jokowi Dodo (Jokowi) menantang semua negara untuk menggugatnya ke WTO jika merasa dirugikan atas kebijakan larangan ekspor bahan mentah RI.
Jokowi menegaskan, gugatan itu tidak akan menyurutkan langkahnya sebagai pemimpin Indonesia.
Baca Juga : Mediasi dengan KPU, Partai Ummat Diverifikasi Ulang di 16 Kota/Kabupaten
"Meskipun kita digugat, tidak apa-apa. Nikel digugat, ini nanti yang kita umumkan hari ini digugat lagi, tidak apa-apa. Suruh gugat terus. Yang kedua digugat belum rampung, ketiga kita setop lagi. Digugat, tidak apa-apa," katanya dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu (21/12).
Pada hari ini, Jokowi akan mengumumkan larangan ekspor salah satu komoditas yang dimulai pada Rabu (21/12).
Larangan ekspor yang akan dimulai pada hari ini itu dibuat untuk menciptakan hilirisasi sehingga dapat menambah nilai tambah bagi Indonesia.
"Hari ini akan kita tambah lagi. Kalau kemarin stop nikel. Hari ini nanti akan kita umumkan lagi satu komoditas yang kita miliki. Setelah dari sini, saya akan umumkan lagi stop (ekspor). Tidak bisa kita biarkan lagi ekspor bahan baku mentah," ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan larangan ekspor itu dibuat agar kekayaan alam Indonesia bisa memberikan manfaat besar ke rakyat Indonesia.
Jokowi menambahkan, manfaat itu sudah didapatkan dari larangan ekspor nikel yang diberlakukan pemerintah. Ia menyebut nilai ekspor nikel dalam bentuk bahan baku mentah sebelumnya US$1,1 miliar.
Dengan nilai itu, Jokowi lalu menargetkan pada tahun ini setelah kebijakan larangan ekspor nikel diberlakukan nilai itu bisa melonjak menjadi US$30 miliar.
Baca Juga : Ramai Teror Gola Hantui Warga Gorontalo, Begini Faktanya
Jokowi juga menyebut, selama ini Indonesia telah dirugikan selama berpuluh-puluh tahun lantaran mengekspor bahan baku mentah.
"Kita ikut memiliki dividen enggak dapat, royalti enggak dapat, bukaan lapangan kerja enggak dapat, gak dapat apa2. Ini lah yang harus dihentikan," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan meski Indonesia mengalami tantangan termasuk saat kalah dalam gugatan larangan ekspor nikel yang diajukan oleh Uni Eropa (UE), namun hilirasi itu akan tetap dilanjutkan.
Hal itu disampaikan oleh Jokowi saat melakukan silaturahmi relawan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11).
"Saat kita mensetop ekspor bahan mentah nikel, kita dibawa ke WTO (World Trade Organization), baru dua bulan yang lalu kita kalah, tapi keberanian kita menghilirisasi bahan bahan mentah, itu lah yang akan terus kita lanjutkan, meskipun kita kalah di WTO," kata Jokowi.