JATIMTIMES - Hujan deras yang turun di kawasan Malang hingga Lumajang beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di sejumlah daerah. Salah satunya adalah Jalur Curah Kobokan, Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang pada Kamis (15/12/2022) sekitar pukul 11.27 WIB.
Karena terendam banjir, jalur lintas Malang ke Lumajang atau sebaliknya ini ditutup sementara.
Baca Juga : Lima Kasus Menonjol yang Mengganggu Kondusivitas Banyuwangi Tahun 2022
Tak berselang lama, banjir pun mulai surut. Sekitar pukul 15.42 WIB pada Kamis (15/12/2022) jalur Curah Kobokan dibuka kembali.
"Jalur lintas Curahkoboan arah Malang - Lumajang ataupun sebaliknya sudah bisa dilewati kembali," tulis Twitter @info_semeru.
Pihaknya juga menyebut jalur tersebut bakal ditutup pada pukul 18.00 WIB. Diduga karena jalur ini masih terbatas dan minim penerangan.
"Monggo silahkan sebelum jalur di tutup di pkl 18.00 wib. Tetap waspada dan hati². Harap ikuti arahan petugas di yang berada di Curahkoboan," tulisnya.
Diketahui sebelumnya, Jalur Curah Kobokan baru dibuka untuk masyarakat umum setelah adanya normalisasi dan pembersihan material vulkanik Gunung Semeru sejak Jumat (9/12/2022).
Meski sudah difungsikan, namun jalur Malang-Lumajang ini masih terbatas dengan melihat cuaca dan keadaan kendaraan.
Baca Juga : Lira Malang Raya Audiensi dengan Ketua DPRD dan Wali Kota Sutiaji, Bahas Kebijakan Kota Malang
Bukan hanya roda dua, roda empat pun bisa melewati jalur di Dusun Kajar Kuning tersebut.
Sementara jalur Malang-Lumajang lainnya, seperti Jembatan Gladak Perak taktis masih belum dibuka untuk umum. Pasalnya jalur tersebut masih ada bekas longsoran dan jalan bebatuan yang mengkhatirkan pengguna jalan.
Selain itu, pengguna Twitter @info_semeru juga menyampaikan agar warga yang berada di sekitaran Lereng Semeru tidak panik dengan adanya kepulan asap.
"Sekali lagi mohon diperhatikan buat #WargaSemeru yang berada di sekitaran Lereng Semeru, harap tidak panik terkait dengan kepulan asap, asap tersebut adalah letusan sekunder di titik endapan APG (awan panas guguran)," tulisnya.