free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Bunda, Rutin Konsumsi Telur Ternyata Turunkan Risiko Stunting Hingga Lebih dari 45 Persen

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

09 - Dec - 2022, 14:01

Placeholder
Studi menunjukkan jika anak mengonsumsi telur menurunkan risiko stunting hingga 47 persen (foto: alodokter)

JATIMTIMES - Melansir Instagram @tentanganakofficial, studi dari dokter anak menunjukkan bahwa konsumsi telur ayam secara rutin selama 6 bulan ternyata dapat mempengaruhi perkembangan anak. 

Khususnya untuk anak di usia 6-9 bulan, akan mempengaruhi kenaikan panjang badan. Serta penurunan risiko stunting hingga 47 persen dan peningkatan perkembangan kognitif. 

Baca Juga : Bukan yang Tampan, Wanita Indonesia Ternyata Lebih Suka Pria Wangi

"Apa alasannya? selain sebagai pemenuhan kebutuhan protein sang anak, telur juga mengandung sumber koline. Berperan penting untuk perkembangan otak," tulisnya. 

Selain itu, asam amino yang ada pada telur juga dapat menstimulasi hormon pertumbuhan dan mendukung daya tahan tubuh. 

Berikut ini kebutuhan asupan protein harian anak sesuai usinya. ● Usia 6-12 bulan 13 gram ● Usia 1-3 tahun 16 gram ● Usia 4-6 tahun 24 gram ● Usia 7-10 tahun 28 gram 

Catatan: Jumlah protein dalam 1 telur ayam adalah 6-7 gram Jadi, orang tua dapat menyesuaikan kebutuhan protein anak sesuai usianya. 

Namun juga harus dipastikan bahwa anak tetap mendapatkan asupan protein hewani lainnya sebagai variasi dan juga menurunkan risiko picky eating. 

Melansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, picky eating adalah anak mau mengonsumsi berbagai jenis makanan baik yang sudah maupun yang belum dikenalnya. Tapi menolak mengonsumsi dalam jumlah yang cukup. 

Baca Juga : Wali Kota Sutiaji: Dekranasda Fest 2022 dan Festival Mbois 7 Bentuk Inkubasi UMKM Kota Malang

Selain jumlah yang tidak cukup, picky eating pun berhubungan dengan rasa dan tekstur makanan. Walaupun pilih-pilih makanan, picky eating masih mau mengonsumsi minimal satu macam makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, sayur/buah dan susu. Misalnya, walaupun anak menolak makan nasi, tapi ia masih mau makan roti atau mie. 

Nah, jika anak alergi telur saat usia kecil, disarankan agar coba diberikan lagi saat usia di atas 1 tahun. Tentu orang tua harus memantau reaksi alergi dari telur tersebut. 

Yang harus diingat adalah telur harus disajikan kepada anak dalam keadaan benar-benar matang. Sebagai informasi tambahan, agar zat gizi penting lainnya tetap terserap baik oleh tubuh, pastikan komposisi MPASI sudah sesuai dengan anjuran IDAI. Yakni karbohidrat sebanyak 35-55 persen, lemak sebanyak 35-60 persen dan protein sebanyak 15-20 persen.


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri