JATIMTIMES - Belum selesai dengan mutasi virus covid-19 subvarian XBB, saar ini sudah ada muncul subvarian Omicron BN1. Di Indonesia kasus pertama terdapat l 20 kasus BN1.
“Di Indonesia, sudah terdapat 20 kasus BN1 dengan kasus pertama dilaporkan dari Kepulauan Riau dengan tanggal ambil (sampel) 16 September 2022,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
Baca Juga : Bupati Ra Latif Bersama Lima Orang Pimpinan OPD Ditangkap KPK, Wabub Mohni: Kami Ikut Prihatin
Sebanyak 20 kasus yang terkonfirmasi tersebut tersebar di 6 provinsi. Rinciannya, sebanyak 9 kasus di DKI Jakarta, 5 kasus di Jawa Tengah, 3 kasus di Kepulauan Riau, dan masing-masing 1 kasus di Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
Subvarian BN1 telah menjadi pembicaraan dalam beberapa hari terakhir. Karena itu, saat ini Kemenkes tengah mengamati pola subvarian omicron terbaru tersebut. Terlebih sebentar lagi ada perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.
“Kami sedang monitor varian baru yang sekarang ini, termasuk BN1, sebab di beberapa negara juga sudah dilaporkan, tapi dia belum mengalami tren peningkatan kasus,” tambah Nadia.
Upaya yang mulai dilakukan untuk pencegahan adalah meningkatkan upaya survailens untuk melacak kasus BN1 melalui pemeriksaan genomik dari pasien yang terpapar SARS-CoV-2 untuk melihat pola spesifik dari varian baru tersebut. Namun, Nadia belum mengetahui secara rinci berapa jumlah kasus subvarian BN1 yang sudah masuk di Indonesia.
“Untuk jumlah kasus BN1, saya masih belum tahun persisnya berapa kasus di Indonesia. Tapi yang pasti, kasus itu sudah ditemukan di Indonesia,” imbuha Nadia.
Baca Juga : Cara Melihat Password Wifi yang Sudah Terhubung
Sedangkan gejala covid-19 subvarian BN1 tidak jauh berbeda dengan yang disebabkan oleh subvarian omicron lainnya. Subvarian ini umumnya memiliki gejala ringan-sedang.
Beberapa gejala yang bisa dialami pasien saat terpapar subvarian ini adalah sakit tenggorokan, batuk, kelelahan, pilek, sakit kepala, kemudian nyeri otot. Adapun gejala yang biasa dialami adalah seperti flu demam, mulai dari hidung tersumbat hingga pilek.