JATIMTIMES- Anak usia sekolah merupakan target pendidikan tentang gizi yang paling penting. Hal ini karena kebiasaan makan pada masa anak-anak dapat mempengaruhi preferensi dan konsumsi pangan pada kehidupan selanjutnya.
Masa anak-anak merupakan masa yang sangat penting yang harus diperhatikan untuk menjaga agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehat dan cerdas. Oleh karena itu, harus diperhatikan asupan gizi untuk anak-anak.
Baca Juga : Gus Yani Dukung Inovasi Desa Mandiri Membangun Kawasan Ekonomi
Gizi adalah zat yang dikonsumsi karena dapat memberikan energi, atau dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan menjaga kesehatan atau jika kekurangan maka akan menyebabkan perubahan biokimia maupun fisiologi dalam tubuh.
Agar konsep gizi seimbang dapat dimengerti, dipahami, dan diaplikasikan maka perlu dilakukan pendidikan gizi kepada masyarakat sehingga akan terwujud status gizi masyarakat yang baik.
Pengetahuan terkait konsep gizi seimbang seharusnya diberikan kepada anak usia sekolah, khususnya sekolah dasar. Namun pada kenyataanya pengetahuan terkait gizi hanya terbatas pada mata pelajaran IPA.
Di samping tidak adanya materi khusus di dalam kurikulum sekolah dasar yang memasukkan materi gizi seimbang kepada siswa-siwa, keterbatasan pengetahuan pengajar/guru menjadi kendala dalam penyampaian materi dan pengetahuan tentang gizi seimbang kepada siswa.
Dalam praktiknya, guru hanya menyampaikan materi gizi terbatas yang ada pada mata pelajaran. Materi yang disampaikan guru nyatanya tidak sampai pada penerapan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pola gizi seimbang belum dipahami siswa dengan baik.
Dengan adanya permasalahan di atas, maka perlu adanya kegiatan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang gizi seimbang. Kondisi ini direspon Tim Dosen Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar dengan menyelenggarakan kegiatan penyuluhan.
Penyuluhan ini Tim Dosen Unisba memberikan pemahaman akan pentingnya gizi seimbang yang sangat berguna untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak utamanya pada usia sekolah.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Penyuluhan Gizi digelar oleh Tim Dosen Prodi Biologi FKIP Unisba Blitar yang beranggotakan Devita Sulistiana, S.Si.,M.Pd., dan Dian Puspita Anggraini, M.SI.,.
Dalam kegiatan ini Tim Dosen dibantu oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi masing-masing Luthfiya Aqidatu Shoolikhah dan Nuris Fuaida.
Kegiatan penyuluhan gizi dilaksanakan di SDI Aisyiyah Jatinom yang berlokasi di Jalan Maluku, Desa Kuningan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Kegiatan dilaksanakan pada Jumat 2 Desember 2022.
Baca Juga : FEB Unisma Gelar International CEO TALK 'Leadership & Smart IT' Program International Inbound Mobility
Penyuluhan ini diikuti 84 orang siswa yang terdiri dari siswa-siswi kelas 4,5 dan 6. Kegiatan ini juga melibatkan dua orang guru pendamping dari SDI Aisyiyah Jatinom.
“Sekolah ini dijadikan sasaran program dengan pertimbangan bahwa telah adanya nota kesepahaman (MoU) antara Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan pihak sekolah untuk melaksanakan kegiatan tri dharma perguruan tinggi, salah satunya adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) Dosen,” kata Dosen FKIP Unisba Blitar, Devita Sulistiana.
Para peserta nampak bersemangat mengikuti kegiatan ini. Dalam penyuluhan ini siswa-siswi SDI Aisyiyah Jatinom mendapatkan banyak materi. Materi yang disampaikan meliputi penyuluhan mengenai makanan sehat, penyuluhan mengenai gizi pada anak, penyuluhan mengenai Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang aman untuk kesehatan.
Peserta juga mendapatkan penyuluhan mengenai makanan sehat dengan media pemutaran film/video, penyuluhan mengenai tentang gizi pada anak dengan media pemutaran film/video, dan penyuluhan mengenai Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang aman dengan media pemutaran video.
“Harapan kami dengan penyuluhan ini, siswa-siswi bisa mengetahui pentingnya gizi seimbang untuk pertumbuhan. Dan makanan bergizi itu pada prinsipnya ada di sekitar kita, tidak susah dicari,” imbuh Dian Puspita Anggraini.
Selama kegiatan berlangsung, peserta menyimak materi yang disajikan melalui video dan PPT dengan seksama. Di sela-sela materi ada sesi tanya jawab, dan peserta sangat antusias dalam bertanya yang menandakan bahwa mereka ingin lebih mengetahui dan memahami permasalahan gizi seimbang pada anak usia sekolah.
Kegiatan juga diselingi dengan review makanan/jajanan yang dijual di sekolah, apakah sudah memenuhi nilai gizi dan layak untuk dikonsumsi atau tidak. Di akhir kegiatan, dibagikan makanan/jajanan sehat berupa roti dan susu untuk seluruh peserta.