JATIMTIMES - Prestasi membanggakan di kancah internasional diraih pelajar asal Kabupaten Blitar. Terkini, Tim Robotik dari Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Blitar sukses menjadi juara di kejuaraan World Robotic for Peace di Malaysia yang digelar pada 29 November sampai 3 Desember 2022.
Di kejuaraan World Robotic for Peace di Malaysia ini Tim Robotik MTsN 2 Blitar menerjunkan 2 tim masing-masing Tim Robotik Sumo dan Tim Robotik Soccer. Tim Robotik Sumo beranggotakan empat siswa masing-masing Ahmad Zidanu Arif Mahiru (7 C), M Triananda (9 C), M Haris Farhan (9 C) dan M Daffa Albir Illahi (9 E). Sedangkan Tim Robotik Soccer beranggotakan Keisya Aqila Fauzi (7 C), Rizky Akbar Wicaksono (9 E) dan Ilham Maulana Nur Hakim (7 C).
Baca Juga : Amram, Yatim Piatu dan Mantan Kuli Bangunan yang Punya Bakat di Olahraga Lari
Berbekal semangat, keyakinan kerja keras dan doa, Tim Robotik MTsN 2 Blitar berhasil meraih Juara 1 Sumo kategori best point dan juara 2 Soccer kategori best strategy.
“Alhamdulillah, kami berhasil mendapatkan dua kategori juara di Malaysia. Bertanding mewakili Indonesia di Malaysia dan menjadi juara 1 Sumo dan juara 2 Soccer,” kata Kepala MTsN 2 Blitar, Sihabbudin, Senin (5/12/2022).
Sihabbudin menambahkan, Tim Robotic MTsN 2 Blitar mewakili Indonesia tampil di kejuaraan World Robotic for Peace di Malaysia setelah sukses meraih juara Kejurnas Robotic yang digelar di Blitar Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Dalam kejurnas dan kejuaraan internasional di Malaysia ini MTsN 2 Blitar menerjunkan siswa-siswi yang memang memiliki latar belakang memiliki minat tinggi pada dunia game dan robotik.
“Saya mencari anak-anak yang memiliki latar belakang suka main game dulu. Dari situ kita kumpulkan, dari 38 anak kita seleksi yang benar-benar mau fokus. Dari 38 itu terpilih 18 anak yang kemudian kita godok dan kita latih. Kita datangkan pelatih untuk melatih karena kita belum memiliki guru di bidang robotic. Dan di Kejurnas yang diselanggarakan di Blitar ini kita pertama kalinya ikut kejuaraan robotic dan berhasil meraih juara 1 di kategori Sumo dan Soccer. Dengan prestasi di Kejurnas ini kita berhak mewakili Indonesia di World Robotic for Peace di Malaysia,” imbuhnya.
Perjalanan Tim Robotic MTsN 2 Blitar menuju Malaysia ditempuh dengan penuh perjuangan. Persoalan dana untuk keberangkatan sempat menjadi pembahasan. Beruntung, orang tua para siswa memberi dukungan dan disepakati untuk bersama-sama mencari dana melalui gotong royong dan 7 orang anak akhirnya dipastikan berangkat ke Malaysia.
Suntikan semangat bertambah manakala Bupati Blitar Rini Syarifah memberikan dukungan kepada Tim Robotic MTsN 2 Blitar. Kepercayaan tersebut tidak disia-siakan Tim Robotic MTsN 2 Blitar dengan memberikan prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Baca Juga : Funlearning Digital, Inovasi Kreatif Dosen Farmasi FKIK UIN Malang
“Alhamdulilah para orang tua bersemangat. Dan anak-anak kita latih lagi untuk persiapan kejuaraan di Malaysia. Dan Alhamdulilah lagi, Ibu Bupati sangat perhatian, anak-anak diterima di pendapa sebelum keberangkatan dan diberikan suntikan motivasi, anak-anak kalau ketemu dengan ibuknya ini semangatnya akan sangat luar biasa, apalagi ibuknya ini kepala daerah. Selain motivasi, Ibu Bupati juga membantu untuk keberangkatan anak-anak, ini tentu meringankan beban dari orang tua. Kami ucapkan terimakasih untuk Ibu Bupati, berkat support ibu anak-anak menjadi fokus bertanding,” tukas Sihabbudin.
Sihabbudin selaku Kepala MTsN 2 Blitar berharap prestasi beruntun di ajang robotic ini menjadi semangat baru bagi MTsN 2 Blitar untuk terus meningkatkan prestasi. “Harapannya ini menjadi cambuk buat saya dan anak-anak untuk meraih prestasi lainnya. Kedepan kita akan ikut event yang lebih menantang. Event lebih menantang dimana anak-anak bisa merakit robot sendiri dan mengoperasikan,” tegasnya.
Lebih lanjut Sihabbudin menyampaikan, cita-cita terus berprestasi di ajang robotic juga akan diimbangi dengan keseriusan MTsN 2 Blitar dalam memasukkan robotic dalam kurikulum pembelajaran di sekolah.
“Kita harus kembangkan robotic di madrasah. Jangan sampai kita bisa mengembangkan ini tapi berhenti setelah selesainya ini. Jadi nanti di sekolah kami akan kembangkan yang khusus dengan robotic, karena kedepan kita tak akan bisa lepas dari teknologi,” pungkasnya.
