JATIMTIMES - Dalam podcast YouTube Ganjil Misteri ada salah satu konten yang mengulik soal fakta Pesugihan Nyi Blorong. Dimana dalam podcast tersebut narasumber yang dihadirkan adalah paranormal asal Solo, Ki Arjuna Samudra.
Dia mengaku pernah menjadi mediator pesugihan Nyi Blorong. Sehingga Ki Arjuna Samudra ini merincikan tata cara pelaksanaan ritual yang biasa dilakukannya untuk mempertemukan klien dengan Nyi Blorong.
Baca Juga : Undang 6.000 Orang, Para Tamu Pernikahan Putra Jokowi Dilarang Bawa Mobil Pribadi ke Acara
Menurut Ki Arjuna, jika menginginkan pesugihan, syarat utama yang diminta adalah dengan menyiapkan diri untuk melamar Nyi Blorong.
"(Juga) menyiapkan gentong (wadah air), beras kuning, sampur merah dan ayam cemani. Di situ (juga) ada bunga setaman, dupa, ingkung, sego bancakan, sego krecek dan lain sebagainya. Dan di situ juga pelamar harus ikut dengan saya," kata
Ritual itu sendiri dilakukan di bantaran sungai Bengawan Solo. Dimana menurut Ki Arjuna, itu adalah tempat persembunyian Nyi Blorong. Terutama di pertemuan (tempuran) air.
"Kalau orang-orang nyari di gua, hutan, (Nyi Blorong) gak ada. Selama saya menjadi spiritual, saya menemukan banyak orang seperti itu (mencari pesugihan) ya saya ajaknya ke pinggir sungai," sambungnya.
Namun sebelum siap melamar Nyi Blorong di sungai tersebut, Ki Arjuna meminta pelamar harus menyiapkan syarat mutlak. Yakni, pelamar harus menyiapkan satu kamar kosong di rumahnya.
"Sebelum melamar, (pelamar) juga harus sesuci dulu yakni menjalani puasa 7 hari 7 malam (puasa mutih). Setelah dirinya suci, bersih, barulah mengadakan ritual," ucapnya.
Selama ritual berlangsung, pelamar harus melepas baju dan memastikan tidak ada sehelai kain pun yang ada pada tubuhnya. Kata Ki Arjuna, persyaratan ini berlaku baik untuk laki-laki maupun perempuan. Kemudian duduk bersila di atas kain mori yang telah disediakan di pinggir sungai.
"Saya hadirkan Nyi Blorong di hadapan kami. (Saya bilang) Ini si pelamar. Kalau kamu (Nyi Blorong) bersedia menerima lamaran, harus ngucapin ijab qobul," ceritanya.
Saat melamar Nyi Blorong itu, Ki Arjuna juga menyebut bahwa pelamar harus mempersiapkan syarat lamaran. Berupa, gelang, kalung, cincin dan perhiasan batu permata.
Selanjutnya ketika Nyi Blorong sudah datang, maka Ki Arjuna bakal meninggalkan pelamar di jarak 200 meter. Dalam posisi ritual itu, tugas pelamar hanyalah duduk berdiam diri.
Baca Juga : Liga 1 2022/2023 Akan Kembali Digulirkan, Gunakan Sistem Bubble
Saat duduk di atas mori, jika ada perempuan datang. Kemudian memegang leher dan seluruh tubuh pelamar, itu artinya lamaran diterima.
"Meski begitu, bukan berarti emas sebagai syarat melamar, seperti gelang dan lain sebagainya itu hilang. Karena itu akan dikembalikan kepada pelamar," tegasnya.
Bahkan emas yang dijadikan syarat lamaran Nyi Blorong tersebut juga boleh dijual. Hanya saja, satu barang yang tak boleh dijual yakni cincin pemberian Nyi Blorong yang digunakan sebagai pengikat perkawinan.
"Namanya melamar, artinya itu akan menjadi pernikahan secara ghaib. Dan saya adalah saksi, saya yang menikahkan, saya ikat menggunakan sampur, biar terhubung dan tidak lepas," ujarnya.
Usai ritual, masuklah ke ritual berikutnya yakni potong ayam cemani. Di mana, darah akan diberikan sebagai persembahan.
"Kita sajikan di ritual semua, kemudian kita larung. Namun ayam tidak boleh dilarung tapi dimasukkan ke dalam gentong tadi dan ditutup selama 7 hari 7 malam," katanya.
Sebelum membeberkan persyaratan itu, Ki Arjuna juga terlebih dulu meminta izin kepada Nyi Blorong. Ia juga berani memberikan mantra untuk menghadirkan Nyi Blorong saat podcast itu.
Namun kalian harus kembali ingat bahwa segala sesuatu untuk kekayaan lewat jalan salah akan berakibat fatal.