JATIMTIMES - Seorang pemuda nyaris kehilangan nyawa di Jalan Karya Timur, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Kamis (1/12/2022). Pria tersebut terserempet kereta api usai berjalan di pinggir rel dengan dugaan kondisi melamun.
Salah satu saksi yang melihat peristiwa tersebut, Nico (21) mengaku mengetahui korban saat itu memang berjalan menyisir rel kerata api. Korban yang akrab disapa Sinal (19) asal warga Jalan Muharto Gang 7 diduga memang melamun.
Baca Juga : Disebut Terlibat dalam Tambang Ilegal Kaltim, Inilah Isi Garasi Komjen Agus Andrianto
Dugaan melamun karena korban tidak memperhatikan kereta pengangkut BBM yang melintas dengan kecepatan tinggi. Saat kereta melintas, tubuh korban terhempas angin dan jatuh ke pinggir rel.
“Keretanya kecepatan tinggi, anginnya besar, korbannya kena angin, jatuh ke pinggir. Kalau tidak melamun, korban harusnya tahu kalau ada kereta,” kata Nico.
Merasa ada yang janggal, kereta tersebut langsung menghentikan lajunya. Sementara, kondisi korban dalam keadaan terduduk dan mengalami syok dengan luka ringan di beberapa bagian tubuhnya. Dan tak lama kemudian, beberapa warga sekitar datang memberi pertolongan kepada korban.
“Korbannya sepertinya ada lecet di bagian telinga kiri dan beberapa luka lebam. Kalau keretanya berhenti sekitar 15 menit. Pas sudah tahu korban selamat dan hanya ada luka ringan, keretanya lanjut,” lanjut Nico.
Sementara itu, Kapolsek Blimbing Kompol Danang Yudanto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia mengatakan, korban hanya mengalami keseleo di tangan sebelah kanannya usai peristiwa tersebut.
Baca Juga : Kondisi China Kian Memburuk, Jokowi Beri Imbauan untuk Para Eksportir
“Saya bersama petugas PJKA tadi ke TKP (Tempat Kejadian Perkara), memastikan bahwa korban tidak ada luka serius, korban kemudian langsung lanjut karena tidak mau orangtuanya khawatir mengetahui kejadian tersebut,” kata Danang yang pernah menjabat sebagai Kasat Resnarkoba Polresta Malang Kota tersebut.
Karena peristiwa ini, Danang mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Dan ia meminta agar masyarakat tidak berjalan di sekitar rel kereta api.
“Bahwasannya area samping rel bukan area untuk pejalan kaki, apabila masyarakat terpaksa menggunakan lintasan tersebut agar waspada dan berhati-hati,” tutur Danang.
