free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Viral, Ibu Dipasung Anaknya di Hutan, hingga Hotman Paris Angkat Bicara 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

01 - Dec - 2022, 17:31

Placeholder
Nampak ibu paruh baya itu terharu menangis saat rantai dilehernya dilepas (foto: YouTube Detik Asa)

JATIMTIMES - Baru-baru ini publik tengah menyoroti nasib pilu wanita paruh baya yang dirantai anaknya di hutan pinggir sungai. Video itu kali pertama diunggah DetikAsa melalui kanal YouTube. 

Dalam unggahannya, Detik Asa mengetahui keberadaan wanita paruh baya itu dari seorang relawan bernama Andre. Wanita paruh baya itu ditemukan dalam kondisi hanya mengenakan pakaian dalam sangat lusuh. 

Baca Juga : 13 Tahun Tempuh Jarak 40 Km Demi Mengajar, Gaji Guru Honorer ini Bikin Elus Dada

Kemudian relawan tersebut memberikan baju dan makanan untuk wanita tersebut. "Ibu ini dirantai lehernya, ditaruh kebun, tidak ada atap, tidak ada tempat pelindung dan dirantai," ungkap relawan tersebut.  

Dari video itulah, relawan Detik Asa mendatangi UPT Puskesmas Petir, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang. Dari pertemuan itu Detik Asa bersama puskesmas sepakat untuk mengevakuasi wanita paruh baya tersebut. 

"Di sini kita melaporkan tentang ODGJ yang dipasung secara tak wajar. Hari ini kita akan evakuasi ODGJ tersebut," katanya. 

Pihak puskemas menjelaskan, ODGJ yang bernama Ani berasal dari Lampung diantarkan ke anaknya yang menetap di Kecamatan Petir. Karena anaknya merasa terganggu akhirnya terjadilah pasung itu. 

"Ini kasus baru untuk pasung. Proses ini sudah kurang lebih lima hari. Dipulangkan dari Lampung, diantar ke anaknya yang ada di sini, kemudian mungkin karena merasa terganggu, akhirnya dilakukan pasung," ucap pihak Puskesmas Kecamatan Petir.

Lurah, Camat, dan pihak puskemas bersama relawan Detik Asa kemudian mendatangi hutan tempat pemasungan Ani. Petugas kecamatan setempat menjelaskan Ani diduga kerap mengamuk dan merusak rumah keluarganya.

"Karena ngga seperti ini rusak semua rumah itu, rumah warga, rumah keluarganya, pada hancur," kata petugas kecamatan itu . 

"Kita tidak menyalahkan pihak keluarga mungkin memang sampai situ kemampuannya karena memang ODGJ meresahkan, tapi untuk saat ini pasung sudah tidak boleh jadi hari ini kita akan evakuasi ke tempat yang lebih layak," imbuh relawan Detik Asa.

Dijelaskan relawan Detik Asa, pemasungan ini sangat tidak wajar. Jika biasanya pemasungan di rantai pinggang, kaki, atau dikerangkeng, tapi ini dirantai lehernya.  "Ini yang sebenarnya membuat hati sangat miris. Oleh karena itu laporan ini ditanggapi oleh pihak-pihak terkait dengan sangat cepat," ujar relawan. 

Masuk ke dalam tenda, relawan Detik Asa kemudian berusaha mengajak Ani berbincang. Ani tampak menyambut Asril dengan ramah. "Saya Asril, saya akan membantu ibu, mengeluarkan ibu dari tempat ini. Ini apa bu?" tanya ucap Asril.

"Ini rantai," ucap Ani.

Ani lalu menjelaskan ia mengamuk dan melakukan perusakan karena kesal kerap diledek terkait kondisi matanya. Ani terlihat merespon setiap pertanyaan relawan dengan baik.

"Apalagi sebelah ini sungai, ditakutkan jika musim hujan ibu ini terkena arus banjir. Ini rantai hanya 1 meter ditambatkan di pohon, ibu tidak bisa kemana-mana," ucap Asril.

Sementara itu pihak keponakan Ani, Alfiah mebeberkan alasan mengapa anak wanita tersebut tega merantai leher ibu kandungnya sendiri.

Baca Juga : Gegara Klarifikasi Soal Arawinda Dituduh Pelakor, Chicco Jerikho Diserbu Netizen

"Kenapa ibu Ani dipasung di tengah hutan dan di pinggir kali?" tanya Asril.

"Bibinya ngamuk, merusak rumah, saya mau dipukulin, jadi dipasung," jawab Alfiah.

"Takut lepas makanya dirantai di leher," imbuhnya.

Kalau untuk supply makanan, Alfiah menyebut semua warga mengantarkan makanan. Asril kemudian mengutarakan maksudnya kepada Alfiah, yakni mengevakuasi Ani ke yayasan untuk penderita ODGJ.

"Ibu Ani aku kita evakuasi, akan kita bawa ke yayasan," ucap Asril.

"Setuju, Alhamdulillah, terimakasih," imbuh Alfiah.

Rantai yang mengikat leher Ani, kemudian berhasil dilepaskan oleh relawan dan pihak desa. Saat rantainya terlepas, Ani menangis haru. Ia beberapa kali terdengar menjerit memanggil ayahnya.

"Bapak,bapak," ucap Ani sambil menangis. 

Saat di bawa relawan ke yayasan menggunakan ambulans, senyum merekah di wajah Ani. Ani tampak sangat bahagia. Sementara itu, pengacara kondang Hotman Paris juga mengunggah kejadian ini melalui instagramnya. Ia marah melihat seorang ibu di Serang lehernya dirantai oleh anak kandungnya.

Hotman Paris mengunggah video yang diunggah Detik Asa. Ia mengaku marah lantaran ODGJ yang dinilai kerap merusak rumah warga, namun saat dievakuasi nampak kondusif dan bisa komunikasi dengan baik. 

Hotman minta polisi turun tangan terkait tindakan tak manusiawi anak terhadap ibu kandungnya tersebut. Hotman Paris menilai tindakan anak Ani termasuk ranah pidana.

"Ayok polisi tangkap pelakunya! Ini tindak pidana! Wilayah Polres mana ini! Hotman 911 mohon agar polisi tangkap pelaku," tulis Hotman Paris.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana