JATIMTIMES - Aksi pembobolan sekolah dasar negeri (SDN) di Jombang semakin meresahkan. Kali ini, giliran SDN Kauman 2 di Kecamatan Kabuh dan SDN Mentaos di Kecamatan Gudo. Hingga saat ini, sudah 8 SDN di kota santri yang disatroni komplotan pencuri dalam waktu sebulan.
Guru SDN Kauman 2 Andreas Eko Susanto (38) mengatakan, aksi pencurian di sekolahnya terjadi pada Senin (28/11/2022) dini hari. Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku berjumlah 2 orang berjenis kelamin laki-laki.
Baca Juga : Bappeda Kenalkan QRIS dalam Lomba Konten Kreator, Berwisata di Kabupaten Malang Kini Lebih Mudah
Pelaku pertama berambut panjang dan pelaku kedua memakai topi. Mereka membobol ruang guru dengan cara merusak kunci jendela dan mencongkel teralis besi. Setelah itu, kedua pelaku masuk ke ruang guru yang berhasil ia bobol.
"Hari senin pagi itu pihak penjaga sekolah tahu dan melapor ke Kepala Sekolah kalau sekokahnya kebobolan. Yang diketahui itu, jendelanya sudah rusak kuncinya dan teralisnya di bawah," uajrnya saat ditemui wartawan di SDN Kauman 2, Rabu (30/11/2022).
Setelah tahu sekolahnya dimasuki maling, penjaga sekolah dan Kepala SDN Kauman 2 mengecek ke dalam ruang guru. Benar saja, sejumlah barang elektronik yang ada di ruang guru sudah raib digondol maling.
Yaitu 2 unit proyektor, 1 router wireless, 1 kamera digital dan 1 adaptor CCTV. "Kerugian kurang lebih Rp 14 juta," kata Andreas.
Di SDN Mentaos, Kecamatan Gudo juga tak luput dari sasaran pencuri. Berdasarkan rekaman CCTV, pencuri yang menyatroni sekolah ini berjumlah satu orang. Pelaku memasuki ruang guru melalui atap, kemudian menjebol plavon untuk masuk ke ruangan. Aksi pencurian ini terekam pada Senin (28/11/2022) malam sekitar pukul 22.50 WIB.
Pencurian baru diketahui pada esok harinya. Saat itu, para guru sekolah sedang menyiapkan lomba drum band untuk para siswanya pada Selasa (29/11/2022).
"Pelakunya masuk lewat plavon, naik dari genting. Kejadian pukul 22.50 WIB Senin malam. Pelaku terlihat buka-buka loker guru dan mengambil uang tabungan," kata guru kelas 6 SDN Mentaos Mu'rifah (40) kepada wartawan.
Pencurian di SDN Mentaos ini, pelaku hanya menggondol 2 kamera CCTV dan uang tunai tabungan siswa sejumlah Rp 290 ribu yang disimpan di dalam loker. "Yang diambil 2 CCTV, uang tabungan Rp 175 ribu dan Rp 115 ribu. Ada 4 komputer tapi ndak diambil," ungkapnya.
Pencurian di 2 SDN tersebut sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Petugas dari Satreskrim Polres Jombang dan Polsek setempat juga sudah melakukan olah TKP dengan mengambil rekaman CCTV dan mengumpulkan sidik jari milik pelaku yang tertinggal.
Kapolres Jombang AKBP Moch Nurhidayat mengatakan, ada beberapa sekolah yang pelakunya memiliki kesamaan berdasarkan rekaman CCTV. Yaitu di 3 SDN di Kecamatan Wonosalam dan 1 SDN di Kecamatan Bareng, 1 SDN di Kecamatan Tembelan serta 1 SDN di Kecamatan Kabuh.
Baca Juga : Peniti Ditemukan Berawal dari Utang Sang Penemu
Para pelaku sama-sama berjumlah dua orang dengan ciri-ciri berambut panjang dan satu pelaku lagi memakai topi.
"Hasil identifikasi rekaman CCTV, ada beberapa TKP dengan kelompok yang sama. Dengan jumlah dan jam yang hampir mirip. Namun beberapa lokasi juga berbeda orangnya. Dan kita sudah lakukan upaya identifikasi dengan mengumpulkan sidik jari dan kita cocokan dengan beberapa target TO," ucapnya.
Selain itu, Nurhidayat juga telah memerintahkan anak buahnya untuk rutin patroli ke lokasi sekolah-sekolah setiap malam hari. Ia juga memintak pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang untuk memperkuat penjagaan sekolah pada saat malam hari.
"Upaya kami adalah melakukan patroli ke sekolah milik Disdikbud maupun Kemenag. Kami juga meminta kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan atau menambah penjagaan, khususnya malam hari. Dalam hal ini kami sudah bersurat sejak setelah kasus pencurian di Wonosalam," kata Nurhidayat.
Pencurian SDN Kauman 2 di Kecamatan Kabuh dan SDN Mentaos di Kecamatan Gudo ini merupakan kasus ke 7 dan 8 dalam bulan November ini.
Tiga SDN pertama yang dibobol pencuri adalah SDN Wonosalam 3 pada Sabtu (5/11/2022), SDN Panglungan 2 pada Senin (7/11/2022) sekitar pukul 01.52 WIB, serta SDN Wonosalam 5 pada Jumat (11/11/2022) sekitar pukul 02.00 WIB.
Disusul 2 SDN di Kecamatan Bareng. Yaitu SDN Tebel 1 yang diketahui pada Senin (14/11/2022) dan SDN Ngampungan pada Minggu (13/11/2022) malam. Para pelaku tak sempat mencuri di SDN Ngampungan karena aksi mereka kepergok penjaga sekolah saat memotong kabel CCTV.(*)