JATIMTIMES - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan kejadian bullying yang terjadi pada siswa SMP Plus Baiturrahman, di Jalan Prof KHM Sjadzli Hasan, Jalan Pasir Jati Timur No.44, Pasirwangi, Kec. Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat.
Dalam video yang diunggah @salmandoang itu memperlihatkan satu siswa yang ditindas oleh beberapa siswa lainnya. Nampak dalam video tersebut berdurasi 21 detik itu siswa yang menjadi korban penindasan dipakaikan helm berwarna merah oleh pelaku.
Baca Juga : Waspada, Dokter Zubairi: BOR Covid RSSA Malang Meningkat 48 Persen
Setelah memakai helm, pelaku bullying menendang kepala korban hingga empat kali. Setelah ditendang kemudian terjatuh tergeletak di lantai. Tidak ada perlawanan sama sekali dari korban.
"Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung. Kejadian siang ini pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawan saya, dilarikan ke RS setelah pingsan. @disdik_bandung @RESTABES_BDG," tulis keterangan video tersebut.
Pengunggah video menyebut, jika bullying terus dibiarkan dikhawatirkan akan terjadi bullying yang terus menerus.
Dari hasil percakapan dari pengunggah video dengan keluarga korban bullying menyebutkan bahwa korban sudah melakukan rontgen di kepalanya. Beruntung menurut dokter tidak ada hal yang membahayakan.
Meski fisiknya baik-baik saja, keluarga khawatir dengan kesehatan mental korban bullying. Apalagi mereka berada di satu kelas yang sama. Keluarga pun berniat memproses kasus bullying tersebut ke jalur hukum. Namun, pelaku bullying tersebut masih di bawah umur sehingga keluarga urung melapor.
Mirisnya, pihak sekolah pun sudah dilapori kejadian bullying. Namun tidak ada respon dari pihak sekolah. Bahkan menurut keluarga, sekolah malah terkesan menutupi.
Menurut laporan dari teman yang dihimpun dari keluarganya, bullying kerap terjadi pada siswa tersebut. Hanya saja baru kali pertama itu di video.
Dari hasil penyelidikan keluarga, guru mengaku tak tahu menahu tentang kejadian bullying tersebut. Sementara teman sekelas mengaku takut untuk melapor.
Update terbaru, Senin besok (21/11/2022), pihak keluarga akan datang ke sekolah untuk menindaklanjuti kejadian bullying tersebut.
Baca Juga : Respons Pemdes Purworejo, Bangun Drainase Atasi Banjir di SD Negeri 2
Disebutkan keluarga, memang korban bullying dikenal sebagai anak pendiam. Orang tuanya pun mengakui bahwa anaknya itu memang terlalu pendiam.
Warganet pun ramai-ramai merespon kasus yang menimpa anak SMP Plus Baiturrahman.
"Enaknya anaknya di kumpulin di depan ortunya bang . Terus bilang sama ortunya ,ini anak bapak semuanya. Saya yang hajar atau bapak yang hajar didepan saya," @Rryuji**.
"Jangan selesai dengan kekeluargaan, pelaku harus dihukum. Dikeluarkan dari sekolah," @jekanmezi***.
Disdik Kota Bandung pun memberi respon akan kasus tersebut.
"Sudah dalam penanganan. Kamis kemarin kejadiannya. Jumat sudah dipertemukan dengan para orangtua, dan senin akan ada pertemuan lagi untuk tindaklanjutnya bersama @pandawa.bdg," tulis @disdik_bandung.