JATIMTIMES - Baru-baru ini, nama Kharisma Jati atau kerap disapa KJati menjadi sorotan di media sosial. Komikus dan ilustrator asal Yogyakarta itu diduga menghina Ibu Iriana Jokowi melalui cuitannya di Twitter.
Lewat akun Twitternya @KoProfilJati, KJati mengunggah foto Iriana Jokowi yang bersanding dengan istri Presiden Korea Selatan, Kim Kun Hee. Ditambah keterangan foto yang menohok.
"Bi, tolong buatkan tamu kita minum,"
"Baik, Nyonya,"
Sontak unggahan itu pun menuai atensi dari netizen. Mayoritas dari netizen Indonesia menuding unggahan itu sebagai bentuk penghinaan kepada Ibu Negara Indonesia.
Karena mendapat banyak hujatan dari netizen, akun @KoProfilJati pun sudah menghapus cuitan tersebut. Hingga akun milik KJati itu ditutup karena banyaknya serangan dari netizen.
Baca Juga : Viral, Kampus di Aceh Keluarkan Surat Pemberitahuan Bagi Mahasiswa yang Bau Badan
Dalam cuitan terbarunya, KJati menyebut telah menghapus postingan itu karena banyak warganet yang salah paham.
Putra sulung Presiden Jokowi Gibran dan adiknya Kaesang pun angkat suara atas cuitan pria berusia 36 tahun tersebut.
"Salah paham," @gibran_tweet.
“Maaf aku wong bodo, aku gak ngerti. Udah nanti jelasin sendiri aja sama yang ahlinya. Gak ding aku lupa habis ini ada rapat, yoweslah tersereah dia,” tulis @”kak”Kaesang.
Hingga saat ini, muncul sebuah surat terbuka yang beredar. Isinya, KJati meminta maaf kepada keluarga Presiden Jokowi, melalui Facebook. Berikut ini isi surat terbuka dari KJati.
Surat Terbuka Permintaan Maaf
Baca Juga : Pohon Tumbang di Pacet Timpa 2 Mobil, Tewaskan 1 Korban
Kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berserta seluruh Keluarga Besar Kepresidenan.
Dengan ini saya, Kharisma Jati, meminta maaf kepada Keluarga Besar Presiden RI atas unggahan saya di media sosial yang menyinggung perasaan anggota keluarga Bapak Presiden Joko Widodo, termasuk kerabat; staf; dan pejabat di lingkungan kepresidenan. Permintaan maaf ini saya nyatakan dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam, tanpa unsur keterpaksaan maupun kepura-puraan.
Dan jika dari pihak terkait bermaksud mengadakan tuntutan hukum maka saya akan menerima dengan lapang dada atas segala hukuman yang adil dan setimpal.
Namun tidak ada sedikitpun permintaan maaf saya terhadap para pendukung fanatik rezim ini, yang merasa bisa berbuat sesukanya sendiri tanpa mengindahkan moral dan etika, karena saya bukan penjilat; pembeo; maupun perundung, dan tidak sedikitpun saya membenarkan perbuatan semacam itu. Framing, fitnah, dan ujaran kebencian yang mereka buat hanya mencerminkan arogansi dan kemunafikan mereka.
Demikian surat terbuka ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun.
Hingga berita ini ditayangkan, frasa "Ibu Negara" hingga "Kharisma Jati" menduduki tangga trending topic di Twitter.