JATIMTIMES - Kementerian Pertahanan Rusia akhirnya buka suara soal laporan rudalnya yang menghantam Polandia.
Negeri Presiden Vladimir Putin membantah isu laporan tersebut. Kremlin menyebut laporan tersebut adalah provokasi yang disengaja dibuat untuk meningkatkan suasana.
Baca Juga : 2 Orang Tewas Akibat Rudal Rusia Menghantam NATO Polandia
"Tidak ada serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan cara Rusia," tegasnya, dikutip Reuters, Rabu (16/11/2022).
Kremlin juga menegaskan bahwa temuan puing-puing di sekitar jatuhnya rudal tidak ada kaitannya dengan Rusia.
"Puing-puing dilaporkan ditemukan di tempat kejadian tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia," tambahnya.
Akibat adanya laporan rudal Rusia menghantam anggota negara NATO, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov memutuskan untuk kembali lebih awal ke negaranya dari KTT G20 Bali pada Rabu (16/11/2022).
Posisi Lavrov sebagai kepala delegasi Rusia dalam KTT G20 kemudian akan digantikan oleh Menteri Keuangan Anton Siluanov.
Sementara, Pemerintah Polandia pun mengonfirmasi kemungkinan besar rudal yang jatuh buatan Rusia meski berhati-hati menyebut pelakunya.
Warsawa berencana akan menggunakan pasal 4 NATO yaitu adanya pertemuan konsultasi darurat untuk menanggapi jatuhnya dua rudal itu.
Baca Juga : Kawal Pelaporan, Tiga Hari Sekali Keluarga Korban Kanjuruhan Bakal Sambangi Polres Malang
Kemudian, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki berjanji akan memperkuat pengawasannya terutama di udara
Ia juga menyebut bahwa beberapa sekutu akan bergabung dengan Polandia untuk menanggapi serangan rudal tersebut.
"Kami memutuskan untuk meningkatkan kesiapan tempur unit terpilih angkatan bersenjata Polandia, dengan penekanan khusus pada pemantauan wilayah udara," katanya dikutip CNN International.
Tindakan ini diambil Polandia berdasarkan keterikatan negara NATO dengan 5 pasal. Di mana negara-negara NATO bisa turun menyerang suatu negara bila salah satu anggotanya diserang.